Kisak Militer RI
Nasib Maling yang Satroni Rumah Pasukan Elite Bertopeng TNI AL, Nyawa Melayang Kena Peluru Kopaska
Nasib Maling yang Satroni Rumah Pasukan Elite Bertopeng TNI AL, Nyawa Melayang Kena Peluru Kopaska
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah nyata satu ini bukahlah cerita baru, melainkan kisah yang sudah cukup ramai diperbincangkan beberapa tahun sebelumnya.
Semua cerita berawal dari komplotan maling rumah kosong yang salah masuk sasaran yang disatroninya.
Kisah satu ini nyata, terjadi di Surabaya. Bukan cerita baru, namun dari cerita ini menegaskan bahwa jangan cari masalah dengan pasukan elit Indonesia.
Salah satunya pasukan elite TNI AL yang harus kedatangan 'tamu' tidak di undang ke rumahnya, ya dia merupakan seorang maling.
• Soekarno Cuma Tersenyum Saat Dua Sosok Pria yang Getarkan Markas TNI AL Muncul, Cikal Bakal Kopaska
• Perompak GAM Pernah Ditipu Mentah-mentah oleh Satuan Elite Kopaska TNI AL di Misi Pembebasan Sandera
• Ketika Elite TNI dari Dua Matra Ini Bergabung, Kopaska, Denjaka dan Kopassus Libas Perompak Somalia
• Siapa Sebenarnya Sosok dr Iswanto? Dijuluki Dokter Gila yang Mau Bergabung dengan Satuan Kopaska
Komplotan maling ini nampaknya salah memilih sasarannya dalam menjalankan aksi.
Hal itu berujung jadi sebuah kesialan untuk komplottan maling tersebut, rumah siapakah yang disatroni mereka.
Maling kadang tak pandang mangsa, ada sasaran empuk, lengah langsung sabet, namun kali ini ia kena batunya, mencuri di “kandang Macan”.
• MENGEJUTKAN! Seorang TKW Indonesia di Taiwan Dinikahi Majikan Dengan Mahar Emas Satu Toko
• Ratusan Warga Kumpul di Kantor Partai di Tanjab Barat, Diduga Tertipu Informasi Bantuan Sembako
• Pengakuan Menhub Budi Karya Sumadi Saat Diserang Virus Corona, Sempat Tak Sadarkan Diri 14 Hari
• Rencanakan Rp17 Miliar untuk Bansos bagi Warga Terdampak Covid-19
• Naik 14 Sentimeter dalam 14 Jam, BPBD Batanghari Imbau Masyarakat Waspadai Longsor
Apes, pasalnya ia menjalankan aksinya di rumah anggota tentara yang memiliki kualifikasi pasukan khusus TNI AL, Kopaska yang tinggal dikawasan Jl. Simorejo,Simomulyo, Surabaya dini hari tadi Rabu, (5/7).
Demi melindungi dirinya dari ancaman pelaku pencurian dan kekerasan yang terjadi dirumahnya, Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo dengan terpaksa melepaskan tembakan kearah para pencuri hingga mengakibatkan salah seorang pencuri meninggal dunia
Menurut Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Letkol Laut (PM) Khoirul menegaskan bahwa kasus tersebut tengah ditangani dan ditindaklanjuti oleh Pomal Lantamal V dan Polsek Sukomanunggal, Surabaya.
Kronologis kejadian berawal pada hari Rabu sekitar pukul 01.10 WIB, rumah Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo yang jabatan sehari-hari Perwira Operasi Pengajaran Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska) Kodiklatal didatangi 3 orang dengan menggunakan 2 sepeda motor.
• Yang Masih Bandel akan Dilapor, Aksi Balap Liar di Jalan Lintas Candi
• Tanjab Timur Masih di Zona Aman, Pemkab Tetap Lakukan Pemantauan dan Antisipasi
• Bupati Muarojambi akan Tingkatkan Kewaspadaan Pasca Dua Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kemudian 2 orang dari mereka membongkar pagar rumah sedangkan yang seorang bertugas mengamati lingkungan sekitar perumahan tersebut.
Pencuri berhasil membawa keluar motor jenis Honda Beat milik prajurit AL tersebut dari garasi, mendengar suara gaduh di garasi rumahnya, Mayor Laut Tunggul keluar dari lantai dua sambil membawa senjata.
Melihat kendaraanya dicuri dari garasi dengan spontan Mayor Tunggul memberikan tembakan peringatan.
Namun salah satu dari 3 pencuri tersebut mengeluarkan pistol dari balik jaketnya, dengan terpaksa perwira TNI AL itu mengarahkan tembakan kearah salah satu pelaku untuk melindungi diri mengingat salah satu pelaku membawa senjata api berjenis pistol.
• Video UFO Dirilis Pentagon, Begini Penampakannya
• Cuma Makan, Tidur dan Main HP, Dua Pasien Positif Corona Dipulangkan ke Rumah, Ini Alasan Dokter
• Doni Monardo Buat Anggota Rapat Terhenyak, Kepala BNPB Kenakan Seragam Militernya, Tanda Perang?
• MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Bagaimana Nasib Kelebihan Iuran Masyarakat?
• Link Live Streaming TVRI Jadwal dan Materi Belajar dari Rumah Rabu 29 April 2020
Pencuri yang beraksi di rumah anggota Kopaska TNI AL (Dispenal)
Akibat tembakan tersebut, pelaku pencurian melarikan diri dan akhirnya diketahui meninggal dunia setelah lari lebih kurang sejauh 70 meter, pada upaya pelariannya, pelaku tersebut sempat juga dipukul warga sekitar perumahan menggunakan batu bata.
Kedua pelaku lainnya berhasil kabur meloloskan diri, sedangkan barang bukti berupa Honda Beat warna biru Nomor Polisi L 3605 WM yang akan dicuri dan motor pelaku pencurian dengan Nomor Polisi N 6536 HHG tertinggal di depan garasi rumah.
Selanjutnya kejadian ini dilaporkan ke pihak Kepolisian dengan hadirnya anggota dari Polsek Sukomanunggal pada pukul 01.40 WIB serta pihak TNI AL dengan kehadiran Pomal Lantamal V Surabaya.
PENGIRIM: DISPENAL
Kisah Terbentuknya Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Untuk merekrut anggota Komando Pasukan Katak, pada Akhir Januari 1962, Markas Besar AL memanggil sejumlah personel korps pendidikan jasmani AL dengan kepangkatan mulai dari tamtama sampai perwira pertama (Pama).
Jika dijumlah, personel yang terkumpul saat itu mencapai 17 orang, dengan pangkat mulai dari kopral sampai kapten.
Mereka kemudian diwajibkan ikut dalam tes Lapsi AL dan kesamaptaan, termasuk di dalamnya tes menyelam selama beberapa menit (decompresion chamber).

Dari hasil seleksi ternyata hanya ada 12 orang yang dinyatakan lulus.
Awal Februari 1962 mereka mulai melaksanakan latihan fisik sekaligus juga menjalani pendidikan ke-Kopaska-an.
Pelatihan diberikan oleh para senior TNI AL yang pernah mendapat pelatihan khusus di AS, yakni Mayor O.P Koesno, Mayor Urip Santoso, dan Mayor Emil Joseph.
Pelatihan dan pendidikan yang kemudian diberikan meliputi penyelaman ringan dengan alat pemyelam khusus (SCUBA),
penggunaan bahan peledak di dalam air, renang jarak jauh siang/malam, latihan peledakan bawah air/darat dalam rangka pembersihan tumpuanpantai pendaratan, teknik sabotase, menembak menggunakan pistol, dan taktik prosedur pelarian.
Pendidikan dan latihan itu khusus itu sebenarnya merupakan bagian dari perjalanan pembentukan Grup Instruktur.
Seiringan dengan perjalanan waktu pelaksanaan pelatihan, para personel Grup Instruktur ditempatkan di Hotel Thamrin, Tanah Abang, Jakarta.
Suatu penyediaan fasilitas yang sebenarnya cukup ‘wah’ pada saat itu tapi sebenarnya juga karena memiliki tujuan dan alasan khusus.
Yakni dengan alasan menjaga kerahasiaan, dan identitas mereka saat juga disamarkan.
Oleh karenanya di lingkungan hotel mereka tidak berperilaku seperti tentara.
Sementara untuk pendidikan dan pelatihan bawah air, mereka diarahkan untuk menggunakan koam renang Gelora Senayan.
Meski waktu itu kolam renang tersebut baru saja rampung dibangun dan masih ada sedikit pekerjaan pembenahan di sana-sini.
Tanggal 31 Maret 1962, ketika para calon instruktur Kopaska itu sedang asyik latihan , suatu inspeksi yang dilakukan secara mendadak mengejutkan mereka.
• Penjualan Baju Raya Diprediksi Turun Tahun Ini, Pedagang di Jambi Lesu Akibat Covid-19
• Dianggap Lebih Berbahaya dari PDP, di Sarolangun Ditemukan 600 OTG
• 3 Jenderal yang Pernah Menampar Soeharto Alami Nasib Tragis, Satu Diantaranya Tewas Mengenaskan
• Fachrori : Kita Harus Lebih Siaga Cegah Karhutla
• Hasil Rapid Tes Positif, 5 Warga Sungai Penuh Diisolasi
• Inilah 4 Resep Menu Takjil Segar dan Nikmat untuk Buka Puasa, Ada Es Campur hingga Es Pisang Ijo
Saat itu Grup Instruktur memang sedang melaksanakan schedule latihan.
Sejumlah pejabat tinggi AL, termasuk di dalamnya Menpangal (Menteri Panglima AL) Laksamana Madya R.E Matadinata, tiba-tiba berkunjung ke Kolam Renang Senayan.
Banyak yang mengira kunjungan itu adalah inspeksi biasa.
Tetapi siapa sangka, pada kesempatan itu Laksamana Martadinata ternyata langsung mengadakan upacara sederhana dalam rangka meresmikan berdirinya Komando Pasukan Katak Angkatan Laut.

Mekipun masih belum percaya, semua personel Grup Intruktur yang hanya bercelana pendek dan mengenakan kaus tanpa sepatu segera berbaris rapi untuk menyelenggarakan upacara peresmian berdirinya Kopaska.
Belakangan baru ketahuan alasan peresmian berdirinya Kopaska yang unik itu karena mereka akan segera ditugaskan dalam misi militer Operasi Trikora demi membebaskan Irian Barat (1962-1964) yang kemudian berhasil secara gemilang. (Intisarionline/Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus TNI AL 2012)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: