Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Teka-teki Kematian Santri di Tebo, Hasil Autopsi Patah Batang Tengkorak, Sebelumnya Dipukuli Teman

Hasil autopsi mengungkap penyebab kematian Airul Harahap akibat benda tumpul dan adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Capture IG @hotmanparisofficial
Orang tua santri di Tebo mengadu ke Hota Paris Hutapea atas kejanggalan kematian anaknya. 

Tiga hari kemudian, tepatnya Jumat, orangtua korban menghubungi penyidik supaya dilakukan autopsi.

"Selanjutnya penyidik koordinasi dengan dokter forensik di Jambi. Dan dilaksanakanlah autopsi pada Senin 20 November 2023," kata Wayan.

Selama menunggu hasil autopsi keluar, sekira dua pekan, penyidik melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi.

"Jumlah saksi yang sudah diperiksa 47 orang. Terdiri dari 36 orang santri, 9 orang pengurus ponpes, 1 dokter klinik dan 1 dokter RSUD Sultan Thaha Saifuddin," ungkapnya.

Pada 6 Desember 2023, hasil autopsi keluar. Kapolres mengatakan hasil autopsi menerangkan penyebab kematian Airul Harahap akibat adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.

"Selanjutnya penyidik menyampaikan hal tersebut kepada orangtua korban baik secara lisan maupun SP2HP," ujarnya.

Empat bulan berjalannya kasus, hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan Polres Tebo, karena kekurangan alat bukti. Saat ini, polisi mengantongi barang bukti baju berupa baju korban, CCTV, ponsel, dan beberapa bukti lain yang masih dalam pendalaman.

"Ada beberapa CCTV yang aktif dan bisa kami jadikan petunjuk yang selama ini kami jadikan patokan terkait dengan apa kegiatan sesaat, sebelum dan setelah kejadian," ujarnya. (nik/fan)

Baca juga: Antara Golkar, Jatah 5 Kursi Menteri Kabinet Prabowo dan Airlangga Hartarto 

Baca juga: Boleh Mantan Berserakan, Sampah Jangan Bertaburan, Sandiaga Uno ke Mangrove Pangkal Babu

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved