Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Tim Kuasa Hukum Hotman 911: Banyak Kejanggalan Kematian Santri di Tebo Jambi, Kenapa Sulit Diungkap?

Kuasa Hotman 911 menilai kasus kematian AH (13) santri pondok Pesantren Raudhatu Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi banyak terjadi kejanggalan

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jambi/ Rifani Halim
Refki dan rekannya kuasa hukum Hotman 911 yang menangani kasus kematian santri di pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin, saat konferensi pers di kota Jambi 

Kuasa Hukum Hotman 911 Pertanyakan Dasar Statemen Dokter Klinik.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tim kuasa hukum yang diutus Hotman 911 menilai kasus kematian AH (13) santri pondok Pesantren Raudhatu Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi banyak terjadi kejanggalan.

Kejanggalan itu yakni, adanya klaim pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin dan klinik yang mengeluarkan narasi bahwa Airul meninggal dunia akibat tersetrum listrik.

Tetapi korban justru mengalami patah tulang di sebagian tubuh, hasil otopsi dokter forensik.

Refki Septino tim kuasa hukum korban, mempertanyakan mengapa pihak kepolisian belum bisa mengungkap kasus meninggalnya almarhum AH, meski telah memeriksa sebanyak 47 orang. Dari santri hingga dokter.

"Kenapa peristiwa ini tidak dapat terungkap, ada apa," kata Refki pada media di kawasan Taman Jaksa, Kota Jambi, Minggu (17/3/2024) malam.

Tim kuasa hukum juga mempertanyakan, dokter klinik Rimbo Medical Center yang mengeluarkan hasil surat visum kematian almarhum tersengat aliran listrik.

Baca juga: Teka-teki Kematian Santri di Tebo, Hasil Autopsi Patah Batang Tengkorak, Sebelumnya Dipukuli Teman

Baca juga: Kronologi Kematian Airul Harahap Santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin Tebo Hingga Jadi Viral

"Ini apakah hasil dari pemeriksaan secara medis atau hanya keterangan dari saksi yang mengantarkan korban ke klinik, ini jadi pertanyaan," ujarnya.

"Dari keterangan polisi di media, dokter klinik sudah dimintai keterangan. Ini yang sampai saat ini yang menjadi tanda tanya besar, kenapa peristiwa ini sangat sulit di ungkap," tambah Refki.

Dia menjelaskan, dalam salah satu video CCTV pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin yang tengah beredar saat ini. Bahwa pada waktu 17:41 WIB sebelum peristiwa terjadi, korban dalam kondisi sehat saat itu, Airul Harahap dari lantai dasar menuju lantai atas.

"Dalam waktu beberapa menit saja, secara tiba-tiba langsung korban digotong kembali ke lantai dasar. Artinya di atas itu ramai orang, kalau kita lihat dari CCTV yang menyebar," jelasnya.

Refki menyebut, pihaknya mengapresiasi Polda Jambi yang telah membentuk tim Asistensi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi. Tentunya hari ini telah bekerja untuk membantu Polres Tebo mengusut tuntas peristiwa ini.

"Mudah-mudahan dengan turunnya tim asistensi dari Polda Jambi ini bisa terungkap, siapa dari dalang ini semua. Itu yang kita minta, keluarga menanti siapa pelaku dari perbuatan keji ini," sebutnya. (Tribunjambi.com/ Rifani Halim)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Penjelasan Ustaz Adhi Hidayat Soal Hukum Membatalkan Puasa saat Perjalanan Jauh

Baca juga: Amy BMJ Minta Hotman Paris Desak Aden Wong untuk Kembali ke Singapura: Tolong Bantu Saya

Baca juga: Bisa Dipakai Daftar Rekrutmen CPNS 2024, Simak Cara Cek Nilai SKD CASN 2023

Baca juga: AS Roma 1-0 Sassuolo: Kemenangan Ke-7 dari 9 Laga bersama De Rossi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved