Anak Ponpes di Tebo Meninggal
Teka-teki Kematian Santri di Tebo, Hasil Autopsi Patah Batang Tengkorak, Sebelumnya Dipukuli Teman
Hasil autopsi mengungkap penyebab kematian Airul Harahap akibat benda tumpul dan adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Misteri meninggalnya Airul Harahap (13), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin di Kabupaten Tebo pada November 2023, masih jadi misteri.
Hingga kini, polisi belum memiliki bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka kasus.
Airul Harahap ditemukan dalam kondisi meninggal di lantai tiga atau rooftop Asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin, pada Selasa (14/11/2023) antara pukul 17.42 WIB hingga 17.56 WIB.
Dalam konferensi pers, Kapolres Tebo, AKBP, I Wayan Arta Ariawan, mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa 47 saksi yang terdiri dari 36 santri, 9 pengurus pondok, 1 dokter klinik dan 1 dokter RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa dua minggu sebelum meninggalnya Airul Harahap, temannya sesama santri melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Ya, kami sudah koordinasikan dengan ahli dan terkait dengan dugaan luka yang dialami akibat kejadian itu dan sudah ada saksi. Namun, masih ada hal yang kami dalami terkait hasil autopsi akibat kejadian tersebut di korban. Apakah memang kejadian itu penyebab luka di korban," kata AKBP I Wayan, Minggu (17/3).
Berdasarkan hasil autopsi, kapolres mengungkapkan penyebab kematian Airul karena adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.

Selama ini, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan barang bukti dan pemeriksaan saksi dan saksi ahli. Kasus itu juga telah mendapat asistensi dari Polda Jambi.
"Dan kami akan melaksanakan gelar perkara bersama dengan Direktorat Krimum Polda Jambi," katanya.
Perjalanan kasus
Sebelumnya, Airul Harahap ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa (14/11/2023) antara pukul 17.42 WIB hingga 17.56 WIB di lantai tiga atau rooftop Asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin.
Di awal kasus, kematian Airul disebut akibat tersengat arus listrik. Hal itu ramai beredar, sebagaimana adanya surat keterangan kematian dari Klinik Rimbo Medical Centre menyebutkan itu.
Merasa ada kejanggalan terkait kematian anaknya, ayah dari korban, Salim Harahap, meminta untuk dilakukan visum ulang di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo.
Masih tak puas, akhirnya pihak keluarga korban meminta agar dilakukan ekshumasi dan autopsi setelah beberapa hari dimakamkan.
Hasil autopsi mengungkap penyebab kematian Airul Harahap akibat benda tumpul dan adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.
Update Kasus Santri di Tebo Meninggal: Penyidik Polda Jambi Periksa Berulang Beberapa Saksi |
![]() |
---|
Kemenag dan Pemerintah Diminta Turun Tangan Ambil Langkah Tegas Soal Kasus Santri di Tebo Jambi |
![]() |
---|
Kecurigaan Hotman Paris Terkait Kematian Santri di Ponpes Tebo: Ada Oknum yang Menyalurkan Listrik |
![]() |
---|
Tim Hotman 911 Minta Tujuh Poin ke Kapolres Tebo untuk Ungkap Kematian Airul Harahap |
![]() |
---|
Tim Kuasa Hukum Hotman 911: Banyak Kejanggalan Kematian Santri di Tebo Jambi, Kenapa Sulit Diungkap? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.