Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Teka-teki Kematian Santri di Tebo, Hasil Autopsi Patah Batang Tengkorak, Sebelumnya Dipukuli Teman

Hasil autopsi mengungkap penyebab kematian Airul Harahap akibat benda tumpul dan adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.

|
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Capture IG @hotmanparisofficial
Orang tua santri di Tebo mengadu ke Hota Paris Hutapea atas kejanggalan kematian anaknya. 

Dugaan Keterangan Palsu

Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Arta Ariawan, mengatakan akan menggarap kasus keterangan palsu dalam perkara kematian Airul Harahap. Keterangan itu terkait surat kematian Airul Harahap yang dikeluarkan Klinik Rimbo Medical Center.

Dalam surat itu dijelaskan pemeriksaan medis yang dilakukan klinik pada Selasa (14/11/2023) pukul 18.30 WIB, dinyatakan bahwa Airul meninggal karena kecelakaan atau tersengat aliran listrik.

Sementara itu, setelah dilakukan ekshumasi dan autopsi beberapa hari kemudian, terungkap penyebab kematian Airul karena benda tumpul dan adanya patah batang tengkorak dan pendarahan pada otak.

Menyikapi hal itu, dalam konferensi pers di Mapolres Tebo, AKBP I wayan menegaskan pihaknya akan menetapkan keterangan palsu itu akan dijadikan perkara dalam perkara lain.

"Soal klinik sudah kami laksanakan pemeriksaan terkait dengan perkara. Terkait dengan perkara klinik memberikan surat keterangan yang disampaikan kepada ponpes, juga akan kami jadikan perkara dalam perkara lain," kata I Wayan.

Di Lantai Tiga Asrama

Kronologi kejadian berawal dari seorang santri berinisial FRR sekira pukul 18.00 WIB, mengecek tangki penampung air di lantai 3 Asrama An-Nawawi, Ponpes Raudhatul Mujawwidin.

Kemudian FRR menemukan Airul Harahap dalam posisi telungkup, kepala sedikit serong ke arah kanan, tangan lurus mengarah ke atas kepala.

"Selanjutnya, saksi santri berusaha membangunkan almarhum, namun tidak bangun. Selanjutnya saksi menyampaikan hal tersebut ke anak-anak santri lainnya dan pengurus pondok pesantren," kata Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Arta Ariawan, Minggu (17/3).

Kemudian, beberapa santri dan pengurus ponpes memeriksa keadaan korban. Mereka mengangkat korban lalu membawa ke Klinik Rimbo Medical Center Rimbo Bujang.

Berdasarkan pemeriksaan klinik, dinyatakan Airul telah meninggal dunia. Surat kematian menerangkan penyebab kematian karena kecelakaan atau tersengat arus listrik.

Lalu, korban kembali dibawa ke ponpes untuk disalatkan. Setelah itu pengurus membawa jenazah korban ke rumah duka di Dusun Kumpul Rejo, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo.

"Namun, sebelum sampai ke rumah duka, komunikasi dari orangtua korban, jenazah dibawa dulu ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo untuk dilaksanakan visum luar," kata I Wayan.

Pihak kepolisian sempat menyampaikan kepada orangtua korban bahwa penyidik siap apabila akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat itu, orangtua korban menolak untuk autopsi karena akan dimakamkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved