Berita Nasional

Soeharto Tak Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Aktivis '98: KKN Subur, Pelanggaran HAM Masif!

Wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto menuai penolakan keras dari kalangan aktivis Reformasi 1998.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Soeharto 

Ribka mempertanyakan alasan di balik usulan gelar untuk sosok yang berkuasa selama 32 tahun itu, menegaskan bahwa mantan Panglima Kopkamtib tersebut tidak pantas menyandang gelar Pahlawan Nasional.

Kontroversi ini semakin panas dengan munculnya respons dari Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bestari Barus. 

Baca juga: Bahlil Mohon Presiden Prabowo Beri Gelar Pahlawan ke Soeharto: Jasanya Luar Biasa, Sangat Layak

Baca juga: Jeritan Sopir di Teluk Serdang: Solar 8 Ton Ludes Sebelum Pukul 3 Sore: Pelangsir, Bagi-bagilah!

Bestari sepakat bahwa Soeharto layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Hal itu karena dianggap membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan pembangunan infrastruktur besar-besaran.

Bestari Barus bahkan balik mengkritik politisi PDIP yang menolak usulan tersebut, menyinggung bahwa mereka dinilai "belum siap berdamai dengan sejarah".

"Kalimat seperti 'apa hebatnya Soeharto?' itu sangat tidak bijak. Justru kami melihat Soeharto sebagai sosok yang hebat karena berhasil menumpas gerakan 30 September yang menelan banyak korban jiwa dan mengancam keutuhan bangsa," bela Bestari, Kamis (30/10/2025).

Bestari meyakini bahwa pemerintah memiliki mekanisme komprehensif, dan tim penilai gelar pahlawan telah meneliti secara matang kriteria yang harus dipenuhi. 

Namun, bagi Ray Rangkuti, fakta-fakta sejarah kelam Orde Baru jauh lebih krusial.

"Seseorang yang pernah disebut menyuburkan KKN, di eranya terjadi pelanggaran HAM yang masif dan demokrasi yang diberangus. Mungkin, bagi mereka, pejabat yang seperti inilah yang layak untuk diteladani," pungkas Ray, menanggapi kemungkinan pemberian gelar tersebut.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: CCTV RSUD Ungkap Taktik Licik Bripda Waldi Sembunyikan Motor Dosen EY: Pakai Sarung Tangan, Masker

Baca juga: Kelakuan Bripda Waldi Parkir PCX di RSUD Bungo, Bunuh Dosen EY lalu Ambil Honda Jazz

Baca juga: Ada 25 Hari Libur di Kalender 2026, Healing Kemana Kita Tahun Depan?

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ray Rangkuti Menilai Soeharto Tidak Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved