Berita Nasional

Prabowo Tak Rela Rakyat Kesulitan, Indonesia Sangat Kaya: Bangsa dan Pemimpin Tak Pandai Mengelola 

Prabowo Subianto juga menggarisbawahi bahwa solusi untuk mengelola kekayaan bangsa ini adalah melalui pendidikan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Istimewa
Presiden Prabowo Subianto pada acara peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Bekasi, hari ini, Senin (17/11/2025).  

TRIBUNJAMBI.COM  - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang menyentuh hati sekaligus kritis mengenai kekayaan alam Indonesia yang belum terkelola maksimal, serta peran para pemimpin bangsa.  

Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Bekasi, hari ini, Senin (17/11/2025). 

Presiden Prabowo secara terbuka mengakui bahwa meskipun Nusantara adalah gugusan kepulauan terbesar dan sangat kaya di dunia, kekayaan tersebut selama ratusan tahun justru dinikmati oleh bangsa lain. 

"Negara kita, Nusantara kita ini, negara gugusan kepulauan terbesar di dunia, ternyata adalah gugusan yang sangat kaya, tetapi kita harus akui, karena kita sebagai bangsa, terutama para pemimpin-pemimpinnya, kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil oleh bangsa lain," kata Presiden Prabowo, seperti dipantau dari Breaking News KompasTV.

Peringatan Keras: Negara Gagal Jika Kekayaan Hanya Dinikmati Segelintir Orang 

Prabowo Subianto mengajak semua pemimpin dari berbagai kalangan untuk segera sadar akan esensi berbangsa dan bernegara. 

 Ia mengingatkan bahwa tujuan utama negara adalah menjamin kualitas hidup yang layak bagi seluruh rakyat

"Tidak bisa negara itu yang makmur hanya segelintir orang di atas, tidak bisa. Itu bukan negara merdeka dan itu negara pasti gagal, dan Indonesia tidak mau gagal," tegasnya dengan nada tinggi. 

Oleh karena itu, ia menekankan, Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan hanya sekelompok kecil orang.  

Baca juga: Prabowo Luncurkan Transformasi Digital Pendidikan, 173 Ribu Papan Interaktif Terpasang 6 Bulan

Baca juga: Hakim Konstitusi Arsul Sani Buka-Bukaan Bantah Ijazah Palsu: Tunjukkan Ijazah Doktor Asli ke Publik

Baca juga: Guru SMP di Merangin Jambi Dianiaya Penambang Emas Ilegal di Depan Kelas, Murid Panik Berhamburan

Kritik tajam juga ditujukan kepada mereka yang tidak memiliki kecintaan pada Tanah Air. 

"Apalagi bila orang-orang tersebut tidak cinta sama tanah air. Apalagi kalau orang-orang tersebut tega membawa lari kekayaan Indonesia keluar dari Indonesia. Ini harus kita hentikan," ucapnya.

Sumpah Pribadi: Tidak Rela Rakyat Hidup Sulit

Mengakhiri pidatonya, Prabowo mengungkapkan komitmen pribadinya yang telah ia pegang sejak usia muda, yakni sumpah jiwa raganya untuk bangsa dan rakyat Indonesia

"Saya tidak rela di abad ke-21 ini masih ada rakyat kita yang hidupnya sangat sulit, anak-anak yang sekolah tidak makan. Karena itu kita sekarang saya mengajak semua unsur, ayo mari kita bersatu," seru Prabowo. 

Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu demi mewujudkan negara yang sejahtera. 

"Tidak ada gunanya saling membenci, tidak ada gunanya saling dendam, tidak ada gunanya saling curiga," tutupnya, menegaskan pentingnya persatuan. 

Baca juga: Turun Tangan Prabowo Gegara 2 Guru Dipecat Usai Bantu Honorer, Giliran Polda Bongkar Tersangka

Baca juga: Kronologi Mencekam di Depan Kelas SMP Merangin Jambi: Guru Dianiaya Penambang Emas Ilegal 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved