Berita Nasional
Waspada! Tanda-tanda Pesan di WhatsApp yang Harus Diabaikan untuk Hindari Penipuan
Kewaspadaan itu khususnya terhadap pesan mencurigakan yang berpotensi menjadi modus penipuan digital di WhatsApp.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM — Berikut tanda-tanda yang harus dihindari ketika menerima pesan di WhatsApp untuk menghindari pengguna terkena penipuan.
Aplikasi perpesanan itu memberi peringatan kepada penggunanya untuk lebih waspada.
Kewaspadaan itu khususnya terhadap pesan mencurigakan yang berpotensi menjadi modus penipuan digital.
Meskipun WhatsApp sudah dilengkapi berbagai fitur keamanan, namun siapa saja yang memiliki nomor pengguna tetap dapat menghubungi mereka—layaknya SMS atau panggilan biasa.
Kondisi ini membuat pengguna harus cermat mengenali pesan-pesan yang tampak ramah.
Sebab pesan itu bisa bertujuan mengelabui, mengambil data pribadi, atau bahkan menipu secara finansial.
WhatsApp menegaskan bahwa mereka selalu berupaya menciptakan ruang komunikasi yang aman bagi pengguna.
Namun, risiko pesan tak dikenal tetap ada karena nomor ponsel bisa dengan mudah tersebar.
Baca juga: Waspada Penipuan, Pelaku Mengaku dari Tribun Jambi Minta Rp 400 Ribu untuk Hapus Berita
Baca juga: PSI Tegaskan Jokowi Patron: Ingin Lahirkan Jokowi-Jokowi Baru dari Anak Kampung Berintegritas
Baca juga: Mentan Amran: Jangan Politisasi Harga Pangan Rakyat! Beras di Solo Stabil, Jauh di Bawah HET
Di tengah meningkatnya kasus penipuan digital, pesan mencurigakan di WhatsApp menjadi salah satu taktik yang sering digunakan pelaku.
Tanda-Tanda Pesan Mencurigakan yang Harus Diabaikan
Untuk membantu pengguna melindungi diri, WhatsApp merinci sejumlah tanda penting yang menunjukkan sebuah pesan patut dicurigai.
Beberapa di antaranya meliputi:
• Adanya typo atau kesalahan tata bahasa yang tidak wajar.
• Permintaan untuk mengeklik tautan, mengaktifkan fitur lewat link, atau mengunduh aplikasi tertentu.
• Ajakan memberikan data pribadi seperti nomor rekening, kartu kredit, tanggal lahir, hingga kata sandi.
• Permintaan untuk meneruskan pesan kepada kontak lain.
• Klaim bahwa pengguna harus membayar untuk menggunakan WhatsApp.
• Pengirim mengaku sebagai seseorang yang kamu kenal, tetapi gaya bahasanya janggal.
Baca juga: Pelaku Penipuan Modus Angpau dan Bansos, Sasar Ibu-Ibu Lansia di Kota Jambi
Baca juga: Viral Aksi Tak Senonoh Dua Pemuda di Danau Sipin Jambi, Pedagang Minta Keamanan Ditingkatkan
• Isi terkait lotre, judi, lowongan kerja, investasi, atau pinjaman instan.
• Pola chat yang berusaha mendekati atau membangun kepercayaan sebelum meminta data atau uang.
WhatsApp menambahkan bahwa ketika pesan datang dari nomor yang belum tersimpan, aplikasi akan menampilkan sinyal tertentu.
Pengguna dapat melihat apakah nomor itu berasal dari negara lain, memiliki grup bersama, atau berstatus kontak yang tidak tersimpan.
Fitur ini dirancang agar pengguna bisa menilai apakah perlu membalas, menambah ke kontak, memblokir, atau melaporkan.
WhatsApp kembali menegaskan bahwa aplikasinya sepenuhnya gratis.
Maka jika ada pesan yang menyebut pengguna perlu membayar biaya tertentu, besar kemungkinan itu merupakan penipuan.
Langkah Aman Saat Menerima Pesan Aneh di WhatsApp
WhatsApp merekomendasikan sejumlah langkah untuk menjaga keamanan akun dan data pengguna:
• Abaikan dan jangan klik pesan yang terlihat mencurigakan atau “terlalu bagus untuk jadi kenyataan”.
• Jangan meneruskan pesan yang belum jelas kebenarannya untuk menghindari penyebaran misinformasi.
• Teliti setiap link atau file sebelum dibuka karena bisa memuat malware.
• Verifikasi identitas pengirim melalui pertanyaan personal atau panggilan suara/video jika ragu.
Baca juga: Kasus HIV Kota Jambi Capai 164 Orang, 86 Diantaranya dari Kelompok LSL
• Lakukan pemblokiran, pelaporan, dan hapus pesan bila terbukti mencurigakan.
Modus Penipuan yang Paling Sering Muncul di WhatsApp
Untuk meningkatkan kesadaran pengguna, WhatsApp memaparkan beberapa modus yang umum digunakan penipu:
1. Romance Scam
• Pelaku berpura-pura menjalin hubungan emosional, kemudian meminta uang atau pinjaman. Biasanya mereka membuat janji untuk bertemu, namun selalu membatalkannya.
2. Penipuan Lowongan Kerja
Scammer menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji tinggi atau kerja dari rumah.
Mereka kerap mengaku sebagai HR dari perusahaan ternama dan meminta data pribadi atau uang sebagai “proses administrasi”.
3. Investasi Bodong
Modus ini menawarkan keuntungan besar tanpa risiko, terutama terkait kripto, saham, atau investasi komoditas.
Sasaran penipu adalah mendapatkan data finansial atau uang dari korban.
4. Penyamaran (Impersonation Scam)
Pelaku mengaku sebagai keluarga, teman, selebritas, atau brand besar untuk mendapatkan kepercayaan.
Tujuannya adalah meminta uang atau informasi pribadi sebelum korban menyadari penipuan tersebut.
WhatsApp mendorong pengguna untuk tetap hati-hati dan memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia.
Pemahaman terhadap ciri-ciri pesan mencurigakan dan modus penipuan digital menjadi langkah awal yang penting agar tidak mudah terjebak.
Dalam era komunikasi yang serba cepat, kewaspadaan adalah kunci utama menjaga keamanan data dan privasi.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 3 Cara Mudah Dapat Akun FF Free Fire Gratis dan Legal Spesial November 2025, Jangan Sampai Tertipu
Baca juga: Ketua RT Ungkap Pernah Amankan Pasangan Diduga Berbuat Tak Senonoh di Danau Sipin
Baca juga: Tampang Junaido Tikam Keponakan Bripda Aldi Sampai 11 Kali Tusukan, Sempat Adu Mulut Sebelum Tragedi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/23092019_grup-whatsapp.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.