Polemik proyek jalan rigit benton Patunas, Pemkab Tanjab Barat tunggu hasil audit BPK
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat masih menunggu hasil audit BPK terkait peningkatan struktur jalan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir yang dianggap sebagai proyek gagal, karena jalan rigid beton yang baru beberapa bulan dibangun sudah rusak.
Proyek APBDP tahun 2018 lalu yang menelan anggaran mencapai Rp 7 miliar itu terus mendapatkan sorotan, pasalnya kualitas pekerjaan rigit beton jalan Patunas dinilai tidak memuaskan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tanjab Barat Safrial membenarkan kondisi tersebut, menurutnya saat ini pihaknya masih menunggu hasil audit dari BPK.
"Kita ini ada aturan, nanti tunggu dulu BPK audit, nanti apa hasil auditnya baru kita ambil tindakan," tegasnya.
Baca: Genap Berusia 69 Tahun, Ini Hasil Kerja Satpol PP Kota Jambi Setahun Terakhir
Baca: BKPSDM Tanjab Barat Akan Panggil Guru SD 58, Pengawas Hingga Disdik, Ternyata Masalah Dua Tahun Lalu
Baca: 14 Tahun Warga Dusun Tigo Batanghari Hidup Tanpa Listrik, Permintaan PLTS Temui Jalan Buntu
Baca: Siklon Tropis Wallace Pengaruhi Cuaca di Jambi, BMKG Peringatkan Hujan Lebat Disertai Petir
Baca: Kamis Besok, KPU Bungo Akan Mulai Distribusikan Logistik Pemilu ke Tiga Daerah Ini
Dia menambahkan untuk temuan BPK nantinya pemkab akan berkoordinasi lebih lanjut terkait pembangunan jalan rigit beton Patunas. "Untuk sekarang kan belum diaudit, kalau katanya (BPK) nanti harus diaspal ya kita akan aspal," terangnya.
Seperti yang diketahui, Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat terus mengalokasikan dana APBD setiap tahun guna meningkatkan infrastruktur jalan.
Di jalan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, Tanjab Barat salah satunya terdapat proyek pembuatan jalan rigid beton. Proyek ini menggunakan anggaran APBD-P tahun 2018 mencapai Rp 7 miliar.
Pantauan di lapangan, umur jalan rigit beton Patunas yang baru satu bulan setelah dikerjakan sudah banyak batu kerikil yang lepas. Warga menilai hasil pekerjaan tersebut diragukan kualitasnya.
"Kita sangat menyayangkan bila jalan rigid beton ini hanya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka pendek nantinya, sebab baru sebulan saja banyak batu kerikil beton yang terkelupas," kata Herman, Senin (8/4).
Pria yang sehari-hari berjualan di Pujasera ini mengaku kecewa hasil pekerjaan proyek jalan rigit beton jalan Patunas. Tidak hanya itu, ruas jalan Patunas menebarkan debu dan pasir. Kuat dugaan, mutu beton tidak memenuhi standar sehingga membuat badan jalan tersebut cepat rusak.
“Saya setiap hari melihat progres pekerjaan jalan Patunas, sepertinya mereka kerja tidak mengutamakan kualitas, hanya mengejar waktu selesai saja,” tandasnya.
Baca: Simulasi Pemungutan Suara, Bupati Safrial Ajak Semua Masyarakat Tanjab Barat Sukseskan Pemilu 2019
Baca: Dinsosnakertrans Bungo Rilis Data Kasus Kekerasan Terhadap Anak Empat Tahun Terakhir
Baca: Rawan Money Politic, Warga SAD Akan Didampingi Tumenggung Dalam Pencoblosan di Pemilu 2019
Baca: VIDEO: Detik-detik Iriana Jokowi Selamatkan Balita Saat Kampanye Capres 01 di Jawa Barat
Baca: TPS Dibangun Jauh dari Pasar Sengeti, Pedagang Pilih Buang Sampah di Pinggir Sungai Batanghari