TRIBUNJAMBI.COM - Endan, datuk berumur 80 tahun duduk di gubuknya yang berukuran 12 meter persegi. Ia bercerita.
Sudah sembilan tahun ia tinggal di sana. Sendirian. Tak ada teman. Bahkan hari-harinya berharap belas kasih dari orang-orang di sekitarnya.
Ia tak lagi mampu bekerja. Tanah tempat ia membangun gubuk reyot itu pun sejatinya milik orang lain. Ia menumpang.
Dengan suara pelan, samar-samar, Endan bilang rumahnya hampir roboh.
"Awas hati-hati. Rumah ini mau roboh," katanya sambil duduk dengan sebatang rokok daun nipah di tangan.
Pria lanjut usia bernama Endan itu merupakan warga Desa Palu, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Ia menjadi perhatian publik usai video yang menampilkan kondisi hidupnya yang memprihatinkan viral di media sosial.
Endan yang kini berusia 80 tahun tinggal seorang diri di sebuah gubuk kecil berukuran kira-kira 3x4 meter persegi.
Tempat tinggal tersebut hanya berdinding kayu dan daun nipah.
Adapun, atapnya terbuat dari seng yang sudah berkarat serta berlubang di beberapa bagian.
Saat dijumpai pada Minggu (24/8/2025) petang, Endan tetap menyambut dengan ramah meskipun rumahnya tampak hampir roboh.
Endan menceritakan, ia sudah menetap di gubuk tersebut selama sembilan tahun.
Ia menumpang di tanah milik orang lain setelah kehilangan tempat tinggal karena tak lagi mampu bekerja.
"Dulu saya tinggal di tempat lain. Karena tidak mampu kerja lagi, saya pindah ke sini, numpang di atas tanah orang," tuturnya, dilansir dari TribunSumsel.com.
Secara fisik, kondisi Endan sangat lemah meski ia masih bisa berbicara dengan jelas.