Berita Jambi

Keripik Pare-Kopi Robusta, Petani Pamerkan Inovasi Produk Olahan di Kongres V SPI di Jambi

Ratusan petani dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kongres V Serikat Petani Indonesia (SPI) yang digelar di Kota Jambi

Tribunjambi.com/Srituti Apriliani Putri
Ratusan petani dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kongres V Serikat Petani Indonesia (SPI) yang digelar di Kota Jambi pada 20–25 Juli 2025. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Ratusan petani dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kongres V Serikat Petani Indonesia (SPI) yang digelar di Kota Jambi pada 20–25 Juli 2025.

Tak hanya menjadi ajang musyawarah, kongres ini juga dimanfaatkan para petani untuk memamerkan produk olahan hasil pertanian mereka, mulai dari pangan inovatif hingga kopi khas daerah.

Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah Ketua Cabang SPI Gunung Kidul, Fitri Cahyanto. Ia membawa berbagai produk olahan kreatif seperti keripik pare, keripik kedebong pisang, dan keripik bonggol pisang.

Menurut Fitri, produk tersebut merupakan hasil inovasi petani lokal untuk meningkatkan nilai ekonomi bahan yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.

"Awalnya bonggol pisang dan kedebong ini hanya menjadi sampah. Namun dengan kreativitas petani UMKM, kami olah hingga bisa dipasarkan ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri," ujar Fitri kepada TribunJambi.com, Selasa (22/7/2025).

Saat ini, produk olahan petani Gunung Kidul tersebut dipasarkan melalui WhatsApp. Bagi masyarakat yang ingin memesan produk seperti keripik bonggol pisang dan lainnya, bisa menghubungi nomor 0878-3944-5857.

Fitri berharap inovasi ini dapat membuka peluang ekonomi baru bagi petani di wilayahnya.

Selain produk olahan, kopi robusta khas Lereng Merapi juga turut dipamerkan dalam kongres ini. Muhammad Yakub dari SPI Sleman menjelaskan, kopi yang ditanam di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut tersebut memiliki cita rasa unik dan tidak terlalu pahit, dengan teknik sangrai (roasting) medium.

“Kami membawa kopi robusta produksi koperasi petani Sleman. Saat ini pemasarannya masih di wilayah Yogyakarta, namun kami sedang mengupayakan penjualan secara online bersama para petani,” ujar Yakub.

Diketahui, perwakilan petani dari 29 provinsi di Indonesia hadir dalam kongres ini. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti petani kopi, nanas, hingga padi sawah.

Banyak di antara mereka rela menempuh perjalanan jauh, bahkan berhari-hari, meninggalkan ladang dan keluarga demi mengikuti kongres.

Bagi para peserta, kongres ini bukan sekadar pertemuan organisasi, tetapi merupakan bagian dari perjuangan untuk memperjuangkan nasib petani Indonesia.

Baca juga: Tak Lagi Nomaden, Suku Rimba Kini Menetap di Pelakar Jaya, Kades Ayep: Ekonomi Jadi PR Utama

Baca juga: Dua Pria di Bungo Ditangkap Bawa Hampir 1 Kg Sabu, Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Studio Universal Hadir di IndiHome TV, Telkomsel Manjakan Penggemar Film Blockbuster

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved