Tur Promosi KCBN Muarajambi

Tur Candi Muaro Jambi Seri V, Arca Prajna Paramita Tanpa Kepala

Tersimpan cerita tentang arca Prajna Paramita dan teori Ekspedisi Pamalayu di kompleks Candi Gumpung.

Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Yoso Muliawan
Tribunjambi.com/Yoso Muliawan
Cetiyaghara Candi Gumpung - Pemandangan Cetiyaghara atau bangunan induk Candi Gumpung di kompleks Candi Muaro Jambi. 

Beberapa literatur menyebut jalan dengan teknologi grass paper ini ramah lingkungan.

Ia buah inovasi arsitek beken bernama Yori Antar yang memiliki keahlian dalam revitalisasi rumah adat dan tradisional di Indonesia.

Selain jalur tersebut, papan informasi juga menjadi teman baik. Arah setiap situs terpampang cukup jelas.

Baca juga: Tur Candi Muaro Jambi Seri IV: Cetiyaghara, Koin Cina, dan Arca-arca

Di dekat jalur antara Candi Gumpung dan candi-candi lainnya, terdapat semacam jembatan buatan berukuran kecil.

Jembatan itu memanjang hingga menuju arah situs Kolam Telago Rajo.

Jembatan mini ini jadi favorit pengunjung untuk berfoto-foto. 

Lokasi lain yang juga laris menjadi objek foto-foto adalah stupa-stupa berbentuk mirip lonceng besar. 

Begitu luasnya kawasan Candi Muaro Jambi, dengan banyak kompleks candi di dalamnya, membuat tur atau kunjungan, entah untuk wisata, riset, atau tujuan lainnya, tidak akan cukup bila hanya 1-2 hari.

Eksplorasi di satu dua kompleks candi saja bisa makan hampir setengah hari.

Tak ada pesta yang tak usai, begitu juga tak ada tur yang tak usai.

Peserta harus kembali ke Museum KCBN Muarajambi untuk rehat siang sekaligus penutupan acara. (Yoso Muliawan)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved