Tur Promosi KCBN Muarajambi
Tur Candi Muaro Jambi Seri I, Candi Kedaton Tempatnya Ibadah dan Belajar
Candi Kedaton mengawali Tur Promosi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, 17-20 Mei 2025. Di sini tempatnya ritual hingga belajar.
Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARO JAMBI - Agus Rasau baru selesai sarapan di Kafetaria Museum Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi. Pada pagi sejuk itu, Minggu (18/5/2025), ia bersiap mengikuti Tur Promosi KCBN Muarajambi.
Agus tak sendiri. Jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Jambi ini datang ke museum bersama beberapa jurnalis media lokal, termasuk Tribun Jambi, dan belasan jurnalis media nasional serta akademisi Jurusan Arkeologi Universitas Jambi.
Mereka berangkat dari Kota Jambi. Agus dan beberapa jurnalis media lokal meluncur dari rumah, sedangkan rekan-rekan jurnalis media nasional menumpang mobil Toyota Hiace dari Hotel Aston.
Penyelenggara Tur Promosi KCBN Muarajambi adalah Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan. Mereka menjadwalkan tur mulai 17 hingga 20 Mei 2025.
Hari pertama, Sabtu (17/5/2025), peserta tur hanya melakukan registrasi dan perkenalan. Barulah hari kedua, Minggu, penyelenggara mengajak peserta menyambangi Candi Kedaton dan Koto Mahligai. Di Candi Kedaton, ada ibadah Waisak Bersama 2569 BE/2025.
Setelah sarapan dan bersantai sejenak, peserta Tur KCBN Muarajambi bertolak ke Candi Kedaton. Mereka menumpang becak listrik.
Di kompleks percandian terluas di Asia Tenggara ini, telah tersedia transportasi berbasis listrik. Selain becak, ada sepeda dan perahu listrik. Moda transportasi itu akan mengantar pengunjung dari satu lokasi situs ke lokasi situs lainnya.
Total ada 10 situs candi di KCBN Muarajambi. Selain Candi Kedaton dan Koto Mahligai, ada Candi Gumpung, Kembar Batu, Astano, Gedong I, Gedong II, Tinggi I, Tinggi II, dan Parit Dukuh.
Ada pula situs Kolam Telago Rajo. Candi Parit Dukuh adalah candi terbaru yang pemugarannya selesai pada 2024.
Masih ada dua situs lagi yang akan hadir di KCBN Muarajambi. Pertama, Candi Sialang, yang sedang proses pemugaran. Kedua, Menapo Alun-alun, yang ekskavasinya segera berjalan pada tahun ini.
Ekskavasi adalah proses penggalian tanah untuk mendata material dan struktur candi.
Sementara pemugaran merupakan tahap lanjutan, mulai dari pembersihan dan penataan struktur candi, penggantian material yang rusak, termasuk penataan lingkungan sekitar candi.
Total luas KCBN Muarajambi mencapai 3.981 hektare. Ia berada di tepi Sungai Batanghari. Sekitar 20-an kilometer arah timur Kota Jambi, atau 30-40 menit perjalanan menggunakan kendaraan dari kota.
Kompleks percandian Muaro Jambi ditemukan pada abad 19, lalu dipugar oleh Pemerintah Indonesia mulai 1975.
Namun, jauh sebelumnya, kompleks percandian ini dibangun pada abad 7 sampai 12 Masehi, semasa Kerajaan Sriwijaya dan Melayu.
Candi Muaro Jambi
Candi Kedaton
Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi
Waisak
Annisa Rengganis
Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar
Bambang Bayu Suseno
Agus Widiatmoko
Bernard Uadan
Tribunjambi.com
Tur Candi Muaro Jambi Seri VI, Kearifan Lokal dari Kuliner dan Seni Tradisional |
![]() |
---|
Tur Candi Muaro Jambi Seri V, Arca Prajna Paramita Tanpa Kepala |
![]() |
---|
Tur Candi Muaro Jambi Seri IV: Cetiyaghara, Koin Cina, dan Arca-arca |
![]() |
---|
Tur Candi Muaro Jambi Seri III, Stupa-stupa Candi Parit Duku |
![]() |
---|
Tur Candi Muaro Jambi Seri II, Koto Mahligai: Pohon Sialang dan Akar Menembus Candi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.