Berita Tebo

Tari Seayun Seirama Curi Perhatian di Paripurna HUT Kabupaten Tebo

pembukaan Rapat Paripurna HUT Kabupaten Tebo dimulai, hadirin disuguhkan penampilan tarian baru berjudul Tari Kreasi Seayun Seirama

Penulis: Sopianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Sopianto
Tari Seayun Seirama Curi Perhatian di Paripurna HUT Kabupaten Tebo 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO – Pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tebo ke-26, Senin (13/9/2025), ada hal menarik yang mencuri perhatian para tamu undangan.

Sebelum pembukaan Rapat Paripurna HUT Kabupaten Tebo dimulai, hadirin disuguhkan penampilan tarian baru berjudul Tari Kreasi Seayun Seirama yang baru selesai diciptakan dua minggu sebelumnya.

Tarian tersebut dipersembahkan di hadapan Gubernur Jambi Al Haris, Bupati Tebo Agus Rubiyanto, Wakil Bupati Nazar Efendi, unsur pimpinan dan anggota DPRD Tebo, serta para tamu undangan lainnya.

Tim kesenian Kabupaten Tebo yang membawakan tarian ini terdiri dari sembilan penari, yakni lima perempuan dan empat laki-laki. Mereka tampil selama sekitar tujuh menit dengan iringan musik tradisional khas Tebo yang memukau para pejabat dan undangan.

Komposer tim kesenian Tebo, Awang Permadi, mengatakan Tari Seayun Seirama diciptakan khusus untuk memperingati HUT Kabupaten Tebo ke-26.

“Alhamdulillah, tari baru ini bisa rilis dan tampil perdana pada HUT Tebo,” ujarnya.

Menurut Awang, proses latihan dilakukan intensif selama dua minggu agar hasilnya maksimal.

“Sekitar dua minggu kami latihan dengan serius supaya tidak mengecewakan,” tambahnya.

Tari Seayun Seirama ini berada di bawah binaan Ketua TP PKK Kabupaten Tebo, Ibu Nur Chasanah Nazar.

Tarian tersebut menggambarkan kelembutan dan keharmonisan perempuan Melayu Tebo dalam keseharian yang penuh sopan santun.

Ayunan kipas yang gemulai menjadi simbol kesejukan hati dan keindahan budi pekerti yang dijaga dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui gerak yang seirama dan iringan musik khas Tebo, tarian ini menuturkan semangat kebersamaan dan kegembiraan masyarakat Melayu Tebo.

Seayun Seirama menjadi cerminan keselarasan antara gerak, irama, dan rasa yang tumbuh dari akar tradisi yang lestari.

Baca juga: Nomor Seri Cek Mahar Rp3 M Sultan Pacitan Ternyata Membawa Rekam Jejak Warkat Palsu 15 Tahun Lalu

Baca juga: Sosok Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK yang Satu Acara dengan Saksi Kasus Korupsi Bank BUMN

Baca juga: Dana Reses DPR Tembus Rp702 Juta, Formappi Kaget: Perampokan Berjamaah

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved