Kisah Maulana dari Dokter Jadi Wali Kota Jambi dan Kampung Bahagia

TRIBUNJAMBI.COM - Maulana dan Diza Hazra Aljosha menjadi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi terpilih untuk periode 2024-2029.

Pada Pilwako Jambi kemarin, pasangan dokter dan pengusaha ini unggul telak dengan meraih suara 73,2 persen.

Sosok Maulana, pada awalnya berprofesi sebagai dokter yang sehari-hari bergelut dengan persoalan kesehatan. Kini, dia telah terjun di dunia politik.

Maulana dan istrinya yang juga seorang dokter, dr Nadia, memiliki sebuah rumah sakit ibu dan anak. Selain itu, dia juga memiliki rumah tahfiz.

Bagaimana perjalanan Maulana menjadi seorang dokter hingga kemudian terjun ke dunia politik?

Berikut wawancara eksklusif Wali Kota Jambi terpilih Maulana bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jambi, Yoso Muliawan.

Bisa cerita, bagaimana merintis sebagai dokter?

Saya adalah seorang dokter umum, menempuh pendidikan kedokteran di Universitas  Brawijaya, lulus 2000.

Saya mengawali karier sebagai dokter PTT, saat itu menjadi kewajiban dokter baru.

Penugasan pertama saya sebagai dokter di Tahtul Yaman, Jambi Kota Sebrang, Kota Jambi.

Saya juga membuka praktik dokter di sana, hingga jadi PNS.

Di birokrasi, karier saya terus meningkat dan pernah menjadi kepala seksi, hingga 2013 saya diajak Pak Sumindra untuk mendampingi beliau sebagai calon Wali Kota Jambi.

Saat itu, untuk mencalonkan diri sebagai wakil wali kota, ASN tidak harus mengundurkan diri, cukup cuti saja.

Itulah kenapa, ketika saya tidak terpilih, saya melanjutkan karier di birokrasi, hingga menjadi Kepala RSU Abdul Manaf Kota Jambi.

Di pemilihan selanjutnya, saya diajak Pak Fasha untuk mendampingi beliau sebagai wakil wali kota, dan alhamdulilah berhasil memetakan suara masyarakat.