WAWANCARA EKSKLUSIF
Kisah Maulana dari Dokter Jadi Wali Kota Jambi dan Kampung Bahagia
Bagaimana perjalanan Maulana menjadi seorang dokter hingga kemudian terjun ke dunia politik? Berikut wawancara eksklusif Wali Kota Jambi terpilih
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Duanto AS
Begitu juga di dunia pendidikan dan organisasi.
Saya mengikuti 17 organisasi dan menjadi ketua semua.
Rata-rata organisasi saya itu organisasi kesehatan hingga profesi. Ssemua ini mengantarkan saya masuk ke dalam politik.
Semua kebijakan memiliki proses politik.
Kelebihan ketika seseorang masuk ke dunia politik, bisa membuat kebijakan secara keseluruhan.
Saya berkarier mulai dari bawah, sehingga saya bisa menilai setiap tingkatan birograsi di ASN.
Sehingga ketika saya membuat sesuatu kebijakan, saya pernah di posisi tersebut, sehingga kebijakan tersebut bisa berjalan dan tepat sasaran.
Sekarang sudah menjadi Wali Kota Jambi. Bagaimana perasaannya? Saat pencalonan tentunya banyak dinamika.
Setiap proses politik banyak dinamika.
Tetapi Alhamdulillah pemilu kali ini semua damai-damai saja dan sangat kondusif tidak ada gugatan.
Tentu kita mengapresiasi penyelenggara pemilu, KPU, kepolisian pemerintahan
Termasuk HAR dan Guntur, di mana mereka sudah memberikan ucapan selamat melalui video.
Saat ini kita bersatu kembali, hal ini karena kita memiliki persamaan untuk membangun Kota Jambi.
Secara umum kita mengapresiasi semua pelaksana pemilu.
Pak HAR dan Guntur itu cita citanya sama, yaitu untuk membangun Jambi. Saat ini kita sama-sama membangun.
Apa program unggulan Kota Jambi? Apakah terkait dengan bidang Bapak, seperti kesehatan dan pendidikan?
Di mana yang sering kita sampaikan, kita mempunyai 11 program unggulan, seperti Kampung Bahagia.
Yaitu pemberdayaan masyarakat yang terlibat langsung dalam proses pembagian.
Kampung Terang, Rumah Millenial hingga Kampung Tangguh atau Kota Tangguh, khususnya dalam mengantisipasi banjir.
Dan yang terpenting memberikan memberikan pelayanan yang baik dan digitalisasi.
Selain itu, juga memaksimalkan aset sehingga tidak mangkrak. Hingga akhirnya punya nilai untuk menopang pendapatan asli daerah.
Bisa cerita tentang Kampung Bahagia?
Kampung Bahagia ini sebenarnya konsepnya pemberdayaan masyarakat. Di mana pemerintah memberikan dana pembagunan yang di lokal, tingkat RT.
Karena RT lah yang tahu apa kebutuhan di RT tersebut, sehingga pembangunan menjadi tepat guna.
Bahkan dana ini bisa membantu masyarakat yang kurang mampu sampai bantuan dana pendidikan.
Konsepnya, lebih musyawarah mufakat. Di amana dana Rp100 juta per RT bisa bermanfaat untuk lima tahun ke depan. Jadi program ini dari bawah, hingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat. (m yon rinaldi)
Baca juga: Peta Pergerakan Harga Sawit di Jambi 2025 Berdasarkan Data Resmi Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
Saksi Kata, Anggota HMI Dikeroyok di UIN STS Jambi hingga Kepala Bocor |
![]() |
---|
Saksi Kata: Sesepuh Kenali Asam Atas Kota Jambi Siap Mati, Heran Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
SAKSI KATA Pasien Somasi RSUD Kota Jambi, Pengacara: Anak 4 Tahun Meninggal |
![]() |
---|
Juliana Wanita SAD Jambi Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Rosdewi Ojol Jambi yang Akunnya Di-suspend karena Ribut vs Pelanggan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.