Berita Jambi
Rumah Warga Retak Akibat Aktivitas 2 Vendor Jalan Tol Jambi, 5 Bulan Tak Kunjung Diperbaiki
Aktivitas dua perusahaan yang merupakan vendor untuk pembangunan jalan tol Jambi seksi 4 ruas Tempino-Pijoan sebabkan beberapa rumah warga retak.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aktivitas dua perusahaan yang merupakan vendor untuk pembangunan jalan tol Jambi seksi 4 ruas Tempino-Pijoan sebabkan beberapa rumah warga retak.
Dua perusahan vendor material jalan tol jambi yakni PT Super Beton Prima (SBP) dan PT Agung Beton Persada Utama yang beroperasi di RT 04 Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.
Asmadi, satu di antara warga yang terdampak menjelaskan persoalan rumah retak tersebut sudah berlangsung sekitar 5 bulan. Namun hingga saat ini belum ada perbaikan terhadap ruma-rumah yang retak tersebut.
Rumah Asmadi persis berada di depan PT SBP. Dia menegaskan bahwa persoalan rumah retak tersebut tidak ditimbulkan oleh aktivitas Hutama Karya Infrastruktur selaku pelaksana pembangunan proyek tol.
"Bukan, ini dari pihak ketiga mereka atau vendor. Itu terjadi waktu awal pembukaan lahan, jadi mereka pakai alat berat vibro yang bekerja dengan getaran tinggi. Itu sangat terasa getarannya dan jadinya rumah ini mengalami keretakan," kata Asmadi, kepada tribun, Senin (30/12).
Asmadi mengatakan persoalan tersebut telah dilaporkan kepada anggota DPRD dan dimediasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Muaro Jambi.
Dalam poin kesepakatan dituangkan beberapa keputusan bersama di mana salah satunya menyoal rumah warga yang retak.
Tetapi menurut Asmadi dari tiga poin keputusan itu, tidak ada yang dilaksanakan oleh pihak perusahaan.
"Jadi sempat ada pembicaraan soal rumah retak dan diinventarisir semuanya, tetapi setelah dihitung perusahaan mengatakan terlalu mahal. Kemudian kami minta agar perusahaan yang mencari tukang, tapi tidak ada juga perbaikan," ungkapnya.
Senada, warga lainnya, Jamaludin mengungkapkan rumahnya yang mengalami retak disebabkan aktivitas PT Agung Beton Persada Utama yang persis di depan rumahnya.
Dia mengatakan warga-warga telah mengingatkan sejak awal agar getaran dari alat berat perusahaan dikurangi, namun tak didengar oleh perusahaan.
"Sudah diperingati, jangan terlampau kuat gas itu, tapi enggak peduli juga mereka. Kuat getarannya makanya sampai belah itu," katanya.
Tak hanya keretakan rumah, Jamaludin mengatakan rumahnya juga digenangi air dan lumpur karena aktivitas perusahan.
"Jadi lumpur perusahaan itu masuk ke rumah, sejak saya protes baru ada perbaikan," katanya.
Warga lainnya, Sonia ikut bersuara bahwa rumahnya juga ikut terdampak. Rumahnya mengalami keretakan dan dia menyebut getaran dari alat berat tersebut sangat terasa.
| Ratusan Karung Bawang dan Ikan Asin Ilegal Dimusnahkan Ditpolairud Polda Jambi di TPA Talang Gulo |
|
|---|
| Pedagang di Kota Jambi Khawatir Usai Wacana Larangan Impor Pakaian Bekas |
|
|---|
| Kadis dan Mantan Kadisdik Batang Hari Jadi Saksi Kasus Korupsi BOP PKBM, Kerugian Negara Rp900 juta |
|
|---|
| Prodi Ilmu Politik UNJA Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum 2026–2030 |
|
|---|
| Pedagang Jambi Kebingungan, Menkeu Purbaya Akan Sanksi Pengimpor Pakaian Bekas Luar Negeri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Seorang-warga-di-Desa-Simpang-Sungai-Duren-tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.