Ini yang Bakal Terjadi di Jambi Jika Pemerintah Terapkan PPN 12 Persen, yang Paham Menolak

Namun, ada juga masyarakat yang belum mengetahui kebijakan PPN 12 persen tersebut dan dampaknya.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Duanto AS
Istimewa
Ilustrasi PPN 12 persen 

Bahkan, ada yang tidak  mengetahui adanya kenaikan PPN jadi 12 persen tahun depan.

Tiar pekerja bangunan mengatakan baru mendengar adanya kenaikan PPN 12 persen oleh pemerintah. Bahkan ia malah bertanya apa dampaknya bagi masyakat.

"Aku nggak tahu, bang. Jadi apa pengaruhnya untuk kita?" ujarnya.

Berbeda lagi dengan Budi, pekerja sablon di Kota Jambi. Dia mengetahui adanya berita kenaikan PPN 12 persen, tapi ia tidak peduli.

"Kemarin saya baca tentang itu, tapikan cuma untuk barang mewah," ujarnya.

Waktu diberitahu harga bahwa pulsa, mi instan juga akan dikenakan pajak 12 persen, Budi berkelit dan mengatakan bahwa itu tidak benar.

"Menteri keuangan bilang cuma barang mewah dan premium saja. Mi instan dan pulsa itu bukan barang mewah. Kalau mobil, mungkin lah," ujarnya dengan sangat yakin.

Ia juga juga tidak khawatir jika kenaikan PPN manjadi 12 persen akan mengakibatkan inflasi di masyakat.

"Aku dak kawatir inflasi, bang, aku punya utang, otomatis utang aku jadi kecik," ujarnya percaya diri. 

Guru dan Karyawan Swasta Bicara

Kalangan guru dan karyawan swasta di Kota Jambi pun keberatan.

Hardi, karyawan perusahaan di bidang distribusi produk kesehatan, mengatakan kebijakan pemerintah yang menaikan PPN tahun depan merupakan kebijakan yang tidak tepat. 

Itu karena perekonomian Indonesia, khususnya Jambi, yang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Daya beli masyarakat juga tidak begitu baik.

"Kondisi ekonomi kita saat ini belum sepenuhnya baik dan tidak stabil, kebijakan ini tentu akan sangat mempengaruhi penjualan," ujarnya.

Dia merasa heran dengan kebijakan PPN 12 persen ini. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved