Berita Jambi
Pemakaian QRIS di Jambi Belum Optimal, Juru Parkir Ungkap Penyebabnya
Beberapa juru parkir mengatakan masih menggunakan sistem manual karena banyak pengguna yang belum terbiasa dengan metode non-tunai tersebut.
Penulis: Khusnul Khotimah | Editor: asto s
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sekira sebulan sejak 25 Juni 2025 kebijakan pembayaran parkir menggunakan QRIS oleh pemerintah belum sepenuhnya diterima masyarakat, Rabu (20/8/2025).
Beberapa juru parkir mengatakan masih menggunakan sistem manual karena banyak pengguna yang belum terbiasa dengan metode non-tunai tersebut.
Imron (61), juru parkir di kawasan Taman Remaja, Kota Baru, mengatakan belum menerima barcode dari Dinas Perhubungan Kota Jambi meskipun sudah hampir sebulan kebijakan QRIS diberlakukan.
"Setiap Senin saya selalu setor ke Dinas Perhubungan dan menanyakan barcode saya, tetapi mereka mengatakan belum keluar," ujar Imron.
Imron juga menambahkan bahwa meskipun ada beberapa warga yang mulai bertanya tentang pembayaran menggunakan QRIS, mayoritas masyarakat tetap lebih memilih membayar dengan uang tunai.
"Memang ada yang bertanya mengenai QRIS, tetapi lebih banyak yang membayar tunai. Sejauh ini, banyak yang lebih nyaman dengan cara tersebut," katanya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Arridho Nugraha (28), juru parkir di kawasan Kota Baru.
Menurutnya, meskipun QRIS untuk parkir sudah diterapkan sekira sebulan, mayoritas pengguna masih lebih memilih membayar dengan uang tunai.
"Sebagian konsumen mengatakan ribet, terutama ibu-ibu dan orang tua. Untuk saya pribadi, lebih nyaman dengan tunai karena tidak perlu mengambil uang ke bank, dan kalau mengambil uang dari bank, ada potongan," jelas Arridho.
Arridho menambahkan bahwa meskipun sebagian pengguna sudah mulai membayar menggunakan QRIS, namun kendala seperti paket data yang habis masih sering terjadi.
"Ada beberapa konsumen yang mengalami masalah ketika akan membayar, seperti paket data habis. Namun, sejauh ini tidak ada kendala besar lainnya," ujarnya.
Meskipun kebijakan ini belum berjalan maksimal, Arridho mengatakan bahwa ia tetap menerima pembayaran dalam bentuk tunai maupun QRIS tanpa ada masalah.
"Saya tidak masalah apakah konsumen membayar dengan QRIS atau tunai. Saya tetap melayani," kata Imron.
Disisi lain Fajar (30) juru parkir di kawasan Mayang Mangurai juga mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan barcode qris.
"Katanya kalau qrisnya sudah jadi akan dihubungi," jelas fajar.
Buruh Sawit di Sarolangun Mengaku Diperas Polisi Rp3 Juta usai Dijemput Enam Orang |
![]() |
---|
Ekspor Pinang Jambi Capai 37 Juta Kg, Naik Signifikan Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Kritik Kapolda Jambi, Aksi Seribu Lilin Jurnalis dan Pers Mahasiswa di Tugu Juang |
![]() |
---|
Seorang Buruh Panen Sawit Diduga Diperas Polisi Sarolangun Rp3 Juta, Akhirnya Gugat ke Pengadilan |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris Dorong Kabupaten Kota Percepat Pembangunan SPPG untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.