Berita Tebo

Disebut Menjaga Kawasan Hutan, PJ Bupati Tebo: Kalau Tidak Ada PT ABT Sudah Gundul Semua

Penjabat (Pj) Bupati Tebo, H Aspan memuji PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) yang telah menjaga kawasan hutan.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik
Pj Bupati Tebo, H Aspan 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Penjabat (Pj) Bupati Tebo, H Aspan memuji PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) yang telah menjaga kawasan hutan.

Walaupun sebelumnya, PT ABT mengaku belum memberikan kontribusi kepada Kabupaten Tebo. Menurut Aspan, adanya perusahaan itu telah membantu menjaga hutan yang berlokasi di Kecamatan Sumay.

"Kita harus berterima kasih dengan PT ABT, kalau tidak ada PT ABT, sudah gundul semua," ucap Aspan, Rabu (13/9).

Menurut Aspan, soal kontribusi, PT ABT berbeda dengan perusahaan perkebunan, pabrik kelapa sawit dan perusahaan komersial lainnya.

Keberadaan PT ABT di Kabupaten Tebo menurut Aspan, berperan penting dalam menjaga kawasan hutan yang terbentang dari Kecamatan VII Koto hingga Tebo Ilir.

"PT ABT ini melindungi, kita berterimakasih. Pengamanan hutan ini sudah dibantu oleh PT ABT Ini," ujar Aspan.

Ssebelumnya diwartakan, PT Bukit Alam Tigapuluh (ABT), sebuah perusahaan pemanfaatan hutan yang berlokasi di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, mengakui belum bisa memberikan kontribusi ke Kabupaten Tebo.

Hal itu diakui pihak perusahaan saat menjawab pertanyaan Wakil Ketua DPRD Tebo, Syamsu Rizal, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Senin (11/9) lalu.

"Oh iya, kan dia udah ngakui memang enggak ada kontribusi. Kontribusinya engga ada sama sekali, hanya untuk mereka sendiri," sebut Syamsu Rizal.

Saat ditanyakan kontribusi PT ABT berupa PNBP yang telah pegang izin sejak tahun 2015 lalu, Syamsu Rizal juga menyebut tidak ada.

"Enggak ada, Sampai hari ini kan dia mengakui belum ada, cuman kalau kita telusuri, mereka belum ada RKL UPL," ungkapnya.

Terpisah, saat diwawancarai, Manager Operasional PT ABT, Sugeng mengakui, belum memberi kontribusi secara ekonomi bagi Kabupaten Tebo. Ia pun mengaku belum ada dana bagi hasil dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk Tebo.

"Belum ada, karena produksi yang kami beli dari masyarakat itu, kami bantu pasarkan baru sekitar Desember 2022," ujarnya.

Hasil hutan bukan kayu dari masyarakat itu yaitu madu sialang dan getah karet.

Di sisi lain, diungkapkannya bahwa kontribusi yang diberikan ke Kabupaten Tebo berupa tenaga kerja lokal sebesar 65 persen.

"Selain itu dari pajak-pajak kendaraan," jelasnya.

Baca juga: Polda Jambi Sudah Tangkap 6 Orang Gegara Bakar Hutan dan Lahan

Baca juga: Hutan Pinus Kota Jambi, Destinasi Wisata Alam di Perbatasan Kota Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved