Isu Munaslub Gantikan Airlangga Terus Bergulir, Luhut-Bamsoet Dinilai Cocok Pimpin Partai Golkar

Ia beralasan, pernyataan sikap ini diadakan karena tidak jelasnya arah Partai Golkar menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Editor: Rahimin
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
Sejumlah politisi mengatasnamakan eksponen pendiri Partai Golkar, diprakarasai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Soksi Lawrence TP Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, dan politikus senior Golkar Zainal Bintang. Ketiganya bersama sekitar 10 kader Partai Golkar menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023) 

Sejumlah nama itu disebut karena memiliki jabatan yang setara dengan Airlangga Hartarto.

Namun, di antara nama itu, hanya Luhut yang merupakan kader Partai Golkar.

Ridwan juga menyebut sejumlah nama lagi, seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

“Ada lagi yang di pemerintahan, Pak Bahlil pernah menjadi pengurus Golkar terus, ada lagi Pak Agus Gumiwang. Ada lagi Menpora yang sekarang, tapi kan enggak mungkin, enggak masuk kriteria, belum masuk kriteria,” katanya. 

"Untuk di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bambang Soesatyo (Bamsoet), ada saya, ada Agun Gunanjar Sudarsa,” katanya.

Dari Dewan Pakar

Sebelumnya, Isu munaslub Partai Golkar digulirkan Ridwan yang menyebut Dewan Pakar Golkar ingin mengevaluasi hasil Munas Partai Golkar 2019.

Ia bilang, yang ingin dievaluasi terkait dengan penetapan Arilangga Hartarto sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 dan tidak menutup kemungkinan ada munaslub untuk mencopot Airlangga sebagai Ketua Umum.

“Apabila keputusan munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus munasub kan, karena harus mengubah keputusannya. Jadi, munaslub dalam rangka mengubah keputusan Airlangga (agar ditentukan) bukan (sebagai) calon presiden. Bisa calon lain kan, apakah yang lainnya, saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,” kata Ridwan saat dihubungi awak media, Minggu (9/7/2023).

“Munaslub, maka pergantian ketua umum, bisa mengarah ke sana. Tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara,” ujarnya lagi.

Namun, diketahui rapat Dewan Pakar itu menghasilkan rekomendasi agar Partai Golkar segera membentuk koalisi baru dan Airlangga mendeklarasikan sebagai calon presiden.

Surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Dewan Pakar Agung Laksono itu, tidak ada arahan untuk mencopot Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum lewat munaslub.

"Bukan seperti yang Ridwan Hisjam katakan. Itu kan pikiran dia sendiri, omongan dia sendiri. Di luar konteks persidangan kami dewan pakar. Jadi, saya juga sesalkan berita-berita seolah-olah atas namakan dewan pakar. (Rekomendasi) dewan pakar yang you pegang itu," kata Agung Laksono, Selasa (11/7/2023).

Agung bilang, rekomendasinya seperti itu, seperti yang tertulis. Bukan seperti yang disampaikan Ridwan Hisjam.

"Dewan pakar seolah-olah provoke untuk menyelenggarakan Munaslub. Tidak begitu. Golkar solid, stabil. Ketum tetap kuat. Enggak ada masalah," sambungnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved