Tips Kesehatan
Bahaya Kurang Tidur bisa Merusak Kesehatan Mental hingga Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Orang dengan insomnia 17 kali lebih mungkin mengembangkan kecemasan klinis dari pada orang yang tidak kurang tidur.
3. Gangguan sistem pernapasan
Mengutip Healthline, hubungan antara tidur dan sistem pernapasan berjalan dua arah.
Kurang tidur dapat memperburuk penyakit pernapasan, seperti paru-paru kronis.
Sebaliknya, gangguan pernapasan juga dapat mengganggu dan menurunkan kualitas tidur seseorang.
Gangguan pernapasan yang terjadi malam hari disebut obstructive sleep apnea (OSA).
OSA adalah gangguan tidur akibat adanya obstruksi atau sumbatan pada jalan napas atas secara berulang yang menyebabkan kurangnya atau tidak adanya pernapasan saat tidur.
4. Peningkatan risiko penyakit jantung
Menurut National Sleep Foundation, tidur kurang dari 7 jam setiap malam bagi orang dewasa dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tanpa memandang usia, berat badan, perokok atau bukan, berolahraga atau tidak.
Mengutip Insider, tekanan darah tinggi atau hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Saat seseorang mendapatkan tidur malam yang nyenyak, tekanan darahnya akan turun sekitar 10-20 persen.
Namun jika seseorang tidak mendapatkan tidur sesuai kebutuhan, tekanan darahnya tidak akan turun di malam hari.
Penelitian telah menemukan bahwa seseorang yang mengalami peningkatan kecil pada tekanan darah di malam hari dapat menyebabkan risiko penyakit jantung lebih tinggi.
Kurang tidur yang konsisten juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh seseorang menghasilkan hormon kortisol (hormon stres).
Stres kronis secara bertahap dapat menyebabkan serangan jantung.
Baca juga: Kasus DBD di Tebo Tahun 2021 Turun Drastis, Dinkes Sebut Masyarakat Tidur Pakai Kelambu
5. Membuat lebih sulit untuk menurunkan berat badan
Mengutip Insider, tidak tidur 7-8an jam setiap malam bagi orang dewasa dapat mengaktifkan sistem endocannabinoid dalam tubuh seseorang.
Sistem endocannabinoid bekerja untuk meningkatkan nafsu makan camilan yang tidak sehat, seperti permen dan keripik.
Dalam jurnal Sleep pada 2016, menunjukkan penelitian kecil terhadap 14 orang dewasa yang sehat.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang kurang tidur selama 4 malam memiliki tingkat sistem endocannabinoid yang lebih tinggi di sore hari dari pada mereka yang tidur nyenyak.
Tingkat sistem endocannabinoid yang meningkat meningkatkan selera dan keinginan mereka untuk makan camilan.
Penelitian juga menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan pelepasan ghrelin dan menurunkan leptin.
Ghrelin adalah hormon yang merangsang nafsu makan seseorang.
Leptin adalah hormon yang membuat seseorang merasa kenyang.
Jika seseorang tidak cukup tidur, juga berpotensi tubuhnya merasa lelah dan tidak memiliki energi untuk berolahraga secara teratur, yang juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.
Dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2009, menunjukkan sebuah penelitian kecil terhadap 15 pria sehat.
Penelitian itu menemukan bahwa lebih sedikit jam tidur selama dua malam berturut-turut mengakibatkan penurunan aktivitas fisik siang hari secara signifikan.
6. Menyebabkan kecelakaan
Mengutip Insider, diperkirakan ada 91.000 kecelakaan mobil pada 2017, yang dilaporkan polisi.
Kecelakaan mobil itu melibatkan pengemudi yang mengantuk di AS. Akibatnya, sekitar 50.000 orang terluka dan hampir 800 orang tewas.
Mengemudi saat mengantuk mirip dengan mengemudi mabuk.
Kondisi tersebut memperlambat waktu reaksi dan kesadaran seseorang terhadap bahaya, mengurangi kemampuan untuk memperhatikan apa yang sedang dilakukan atau terjadi.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada 2018, pengemudi yang tidur kurang dari 4 jam dalam periode 24 jam sebelumnya memiliki 15,1 kali lebih mungkin bertanggung jawab atas kecelakaan mobil.
Sementara, pengemudi (orang dewasa) yang tidur 7-9 jam selama periode 24 jam memiliki potensi kecelakaan mobil lebih kecil.
Banyak kecelakaan terkait pekerjaan juga disebabkan oleh kurang tidur.
Pekerja yang kurang tidur 70 persen lebih mungkin mengalami kecelakaan di tempat kerja dan dua kali lebih mungkin meninggal akibat kecelakaan tersebut dari pada pekerja yang cukup tidur.
Baca juga: Bahaya Kurang Tidur Bisa Berakibat Terkena Diabetes hingga Darah Tinggi
7. Memicu penilaian buruk
Mengutip Insider, kurang tidur juga dapat menyebabkan penilaian yang buruk. Ini mungkin karena kurang tidur memengaruhi korteks prefrontal otak, area yang mengontrol pemikiran logis.
Contohnya meliputi:
Orang yang kurang tidur mungkin lebih cenderung mengambil risiko.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Neurology pada 2017, peserta dapat memilih untuk menerima sejumlah uang atau berjudi.
Judi konsekuensinya bisa mendapatkan lebih banyak uang, tetapi tidak mendapatkan apa-apa jika mereka kalah.
Mereka yang tidur kurang dari 5 jam selama seminggu lebih cenderung berjudi dari pada mereka yang tidur 8 jam.
Kurang tidur dapat membuat seseorang lebih impulsif.
Penelitian telah menemukan bahwa orang kurang tidur lebih cenderung terlibat dalam perilaku agresif atau kurang kontrol diri.
Kurang tidur juga dapat mempengaruhi penilaian moral yang buruk, karena mengganggu kemampuan otak seseorang menggunakan emosi dan kognisi untuk membantunya membuat keputusan.
Baca juga: Feng Shui Menata Kamar Tidur Sempit, Gunakan Cermin dan Karya Seni
Sumber: Kompas.com
Berita lain terkait tips kesehatan