Kisah Militer RI
Prajurit Kopassus Kunyah Ular Kobra Hidup-hidup, Lalu Darahnya Diteguk: Menhan AS Terbelalak
TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Kopassus ditempa untuk menjadi pasukan andal dan teruji dalam segala medan
TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Kopassus ditempa untuk menjadi pasukan andal dan teruji dalam segala medan pertempuran.
Kehebatan Kopassus pun tidak hanya dalam pertempuran militer tapi juga dalam berbagai operasi pembebasan sandera. Sampai-sampai dunia pu mengakui kehebatan Kopassus.
Kolonel Moeng pernah memamerkan kebolehan menelan mentah-mentah rentengan telur ular piton. Namun, anak didik Kopassus lebih berani lagi, menggigit putus ular kobra hidup-hidup
Bukan hanya itu, Kopassus juga berani meminum darah ular.
Baca: Tugas KPPS Pilkada Tak Seberat Pemilu Serentak, KPU Tak Khawatirkan Kejadian Serupa Terulang
Dalam suatu misi juga diceritakan anggota Puspassus (Nama kesatuan sebelum berganti jadi Kopassus) merayap di hutan Kalimantan sejauh 4,5 kilometer.
Pasukan elite itu merayap di atas sarang ular kobra.
Dari mana keberanian itu berasal?
Kopassus memang berbeda dengan pasukan elite negara lain. Selain kemampuan tempur persenjatan dan strategi militer, anggota kesatuan ini dibekali berbagai ilmu beladiri.
Baca: Ikut Pilkada di Kabupaten Tanjab Barat, Anwar Sadat Siap Lepaskan Kursi di DPRD Provinsi Jambi
Ilmu beladiri yang dipelajari pasukan khusus Indonesia:
Yong Moo Do
Pencak silat Merpati Putih
Karate
Kung Fu
Tarung Derajat
Dan lain-lain
Kemampuan pasukan khusus bukan hanya di situ. Mereka dibekali ilmu kanuragan asli Indonesia. Inilah yang membuat pasukan elite asing 'geleng-geleng' kepala saat melihat aksi Kopassus.
Baca: Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Pertemuan Megawati & Prabowo di Teuku Umar Mau Singkirkan Orang Ini
Beberapa kali, aksi Kopassus membuat yang menyaksikan ketar ketir. Dari aksi menembak dengan mata ditutup kain, makan beling, menggigit ular kobra hingga meminum darahnya, memotong batang besi menggunakan tangan.
Satu di antara pejabat militer asing yang pernah menyaksikan atraksi itu adalah Jenderla James Mattis, Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru saja mengundurkan diri.
Daily Caller menuliskan James Mattis disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus saat berkunjung ke Indonesia. Puncaknya ia disuguhi dengan aksi Kopassus Mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."
Baca: Sudah Seminggu Terbakar, Kebakaran Lahan di Desa Sipin, Teluk Duren, Muarojambi, Makin Meluas
Baca: VIDEO TV Online TVRI Live Streaming Laga Tottenham Hotspur vs Inter Milan ICC 2019 Pukul 21.00 WIB
Di depan matanya, James Mattis disuguhi atraksi minum darah ular kobra, jalan di atas bara api, mematahkan balok besi pakai kepala, dan banyak lagi.
Saat menonton itu, James Mattis hanya bisa terperangah. Namun dikabarkan, saat berada di dalam pesawat menuju Vietnam, dia baru berteriak-teriak keheranan atas atraksi itu.
"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan, lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar," kata James Mattis.
Baca: Kerap Dijilati Anjing Perliharaanya, Kaki dan Tangan Wanita Diamputasi, Ternyata Ini yang Terjadi
Baca: Ki Kusumo Terawang Ruben Onsu, Hal Terburuk Bakal Terjadi, Minta Suami Sarwendah Cepat Bertindak
Akhirnya, kabar pasukan Khusus Indonesia yang berkemampuan 'super' itu viral di Amerika Serikat. Mereka menyebut itu 'manly banget alias cowok banget.'
Perlu diketahui, keahlian meminum darah ular itu berguna bagi tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.
Kenyang pertarungan
Meskipun kenyang pertarungan, Kopassus tidak pernah puas dengan kemampuan, sehingga mendorongnya untuk terus berlatih.
Perjalanan sejarah berhasil mengukuhkan pasukan elite Indonesia sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas berat.
Baca: Jaksa Tuntut Terdakwa Pembawa Kayu Olahan Tanpa Dokumen, Penjara 2 Tahun
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik, namun juga kecerdasan.
Selain itu juga memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun. Ini memerlukan latihan.
Grup-grup di Kopassus.
Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Baca: Pemilik 20 Paket Sabu, Divonis 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 800 Juta
Baca: Triwulan III, Progres Pekerjaan Fisik Sudah 35 Persen, Walikota Fasha Punya Catatan untuk Konsultan
*Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.
Mengapa tak tergantung teknologi?
Pada 1980-an, ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan
Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Baca: Uang Untuk Pengobatan Anak Rp 2 Miliar Dihabiskan Bersama PSK & Narkoba, Begini Akhir Kisahnya
Baca: Bupati Masih Tunggu Surat dari KASN, Sejumlah OPD di Pemkab Kerinci, Dijabat Peltu
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai `aliran' pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional
Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.
Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.
Baca: Belum Ada Kepastian Pembangunan RTH di Lahan Eks Angso Duo, Pemprov Minta KPKNL Hitung Nilai Aset
Baca: Diduga Tewas Dianiaya Senior hingga Disuruh makan Kulit Jeruk, 5 Fakta Kematian Aurellia Qurrataini
Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.
Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi.
Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.
Baca: Bak Film Mafia, Pembunuhan Siswa SMK di Palembang Ini Sungguh Kejam, Dimasukan ke Sumur Hidup-hidup
Baca: Kemeriahan Jelang peringatan HARGANAS ke 26 Tingkat Provinsi Jambi
Baca: Kepala BKKBN Provinsi jambi Hadiri Jalan Sehat di Bungo
Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite Indonesia dapat dibaca di Tribunjambi.com. (****)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul ANGGOTA Kopassus Makan Ular Kobra Hidup-hidup Lalu Darahnya Diminum: Menhan AS Terbelalak Keheranan
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Menhan AS Terbelalak Takjub Anggota Kopassus Makan Ular Kobra Hidup-hidup Lalu Darahnya Diminum,