Kerap Dijilati Anjing Perliharaanya, Kaki dan Tangan Wanita Diamputasi, Ternyata Ini yang Terjadi

TRIBUNJAMBI.COM - Barangkali punya hewan peliharaan sangatlah menyenangkan terlebih hewan itu sudah

Editor: ridwan
pixabay.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Barangkali punya hewan peliharaan sangatlah menyenangkan terlebih hewan itu sudah lama kita pelihara.

Namun, Anda perlu berhati-hati karena bisa saja hewan-hewan itu membawa penyakit yang tidak penah Anda sangka seperti kasus wanita berikut ini.

Mengutip CNN Sabtu (3/8/2019), seorang wanita asal Ohio, AS, harus menerima kenyataan pahit kaki tangannya diamputasi karena hewan peliharaannya.

Baca: Pemilik 20 Paket Sabu, Divonis 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 800 Juta

Baca: Uang Untuk Pengobatan Anak Rp 2 Miliar Dihabiskan Bersama PSK & Narkoba, Begini Akhir Kisahnya

 

Rupanya hal itu disebabkan oleh Anjingnya sendiri, dimana kaki tangannya terkena infeksi bakteri.

Menurut laporan CNN, wanita bernama Marie Terena ini sebelum musibah menimpanya dia mengalami sakit dan sedih.

Seluruh suhu tubuhnya tinggi dan rendah, segera dia dibawa ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan pertama sejak 9 hari.

Baca: Belum Ada Kepastian Pembangunan RTH di Lahan Eks Angso Duo, Pemprov Minta KPKNL Hitung Nilai Aset

Baca: Bak Film Mafia, Pembunuhan Siswa SMK di Palembang Ini Sungguh Kejam, Dimasukan ke Sumur Hidup-hidup

 

Ketika Terena terbangun dia sudah mendapati kondisinya diamputasi kaki dan tangannya.

Menurut keterangan dokter, mereka menemukan bahwa bakteri itu terinfeksi karena jilatan dari anjingnya.

Bakteri yang diketahui bernama capnocytophaga canimorsus, kemungkinan adalah luka dari anjingnya yang masuk ke dalam tubuhnya.

Kemudian, Terena juga mengonfirmasi dugaan dokter bahwa, dia pernah menemukan sedikit infeksi pada tubuhnya.

Baca: Diduga Tewas Dianiaya Senior hingga Disuruh makan Kulit Jeruk, 5 Fakta Kematian Aurellia Qurrataini

Baca: Bupati Masih Tunggu Surat dari KASN, Sejumlah OPD di Pemkab Kerinci, Dijabat Peltu

 

Dalam keterangan lanjutan dokter, Terena tidak sadar ketika dia masuk ke ruang perawatan intensif, segera dia kehilangan kesaran.

Kulitnya mulai berubah, menjadi ungu, dengan cepat berkembang menjadi gangren.

"Sulit untuk dikenali, kami sedikit seperti seorang detektif, kami melakukan semua diagnosa, samapi pada kesimpulan ini," kata Direktur Departemen Penyakit Menular di RS Aultman di Canton, Ohio, Margaret Cobe.

Baca: Triwulan III, Progres Pekerjaan Fisik Sudah 35 Persen, Walikota Fasha Punya Catatan untuk Konsultan

Baca: Ki Kusumo Terawang Ruben Onsu, Hal Terburuk Bakal Terjadi, Minta Suami Sarwendah Cepat Bertindak

 

Setelah menentukan penyebabnya, Cobe bersama asistennya melakukan perawatan bedah, dan mengatakan itu telah menyebar ke hidung, telinga dan kaki, serta wajahnya.

"Wajahnya tidak rusak, tetapi anggota tubuhnya harus dioperasi," kata Cobe.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved