Kesehatan

Pascamelahirkan - Ini 4 Perubahan pada 'Miss V' yang Paling Sering Ditemukan, Begini Penanganannya

Banyak hal yang dipikirkan wanita jelang melahirkan. Dari perlengkapan si baby, proses melahirkan, hingga perawatan

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak hal yang dipikirkan wanita jelang melahirkan. Dari perlengkapan si baby, proses melahirkan, hingga perawatan pascamelahirkan.

Salah satu yang menjadi perhatian si calon ibu ini adalah perawatan pada area intimnya. Agar tetap kencang dan sehat. Sebelum bikin rencana, yuk simak dulu penjelasan dr. Anita Amalia Sari tentang perubahan pada vagina pascamelahirkan yang kembali diunggah akun klikdokter.com, Selasa (17/4) pukul 23.30 WIB.

Baca: Koalisi Pilpres 2019 - Demokrat: Hubungan SBY dan Megawati Jadi Hambatan

Perubahan pada vagina setelah melahirkan adalah fenomena yang wajar. Tapi meskipun wajar, kerap mengundang kegelisahan tersendiri. Bagaimana solusinya?

"Setelah melahirkan vagina akan mengalami beberapa perubahan. Hal tersebut merupakan suatu proses alami tubuh yang terjadi pada hampir setiap wanita. Dan ketahuilah, perubahan yang ada adalah wajar adanya." jelas dr. Anita.

Namun demikian, beberapa perubahan tersebut seringkali membuat wanita merasa tidak nyaman. Bahkan pada beberapa keadaan dapat membuat luruhnya kepercayaan diri pada wanita, atau lebih mengkhawatirkan, dapat menggoyahkan kehangatan rumah tangga.

dr. Anita mengajak untuk mempelajari jenis-jenis perubahan vagina setelah melahirkan apa saja yang umum terjadi, serta bagaimana penanganannya yang paling tepat.

Baca: Pilkada Kerinci - Ramai-Ramai Datangi Kediaman Zainal, Ini yang Disampaikan Warga Semerap

Baca: Pilkada Kerinci - Adirozal Lantik Timses Hawa, Ajak Berjuang untuk Kerinci Lebih Baik

Berikut adalah beberapa perubahan yang dapat terjadi pada vagina setelah melahirkan:

1. Vagina Longgar

vagina

Sebagian wanita akan merasa tidak nyaman hingga stres setelah melahirkan akibat vagina yang terasa lebih longgar. Saat proses melahirkan bayi akan bergerak dari rahim dan keluar melalui vagina sehingga vagina akan meregang agar bayi dapat keluar.

Vagina Anda mungkin tidak akan kembali seperti sedia kala namun ada beberapa teknik yang dapat Anda lakukan untuk mengencangkan otot vagina. Salah satunya adalah dengan melakukan latihan otot dasar panggung atau senam kegel.

Senam ini selain dapat meningkatkan kepuasan seksual dapat pula mengurangi gejala sulit menahan BAK setelah melahirkan.

2. Vagina `kering'

Hal ini normal dialami pada wanita setelah melahirkan. Kekeringan pada vagina ini disebabkan oleh penurunan hormon estrogen pada tubuh dibandingkan saat hamil. Pada wanita yang menyusui, kadar estrogen akan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak meyusui, sehingga kekeringan akan lebih terasa.

Baca: Polemik Partai Setan dan Partai Allah, Bisa Meningkatkan Radikalisme di Akar Rumput

Baca: Ampuni Ibumu, Nak! - Suami Abai, Wanita Ini Kesal Lampiaskan Kemarahan pada Balitanya Hingga Sakit

Baca: Saniatul Latifa Maju Lagi ke DPR RI

Ketika Anda sudah berhenti menyusui dan siklus menstruasi Anda kembali normal, maka kekeringan vagina biasanya tidak Anda alami lagi.

Setelah melahirkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh akan menurun drastis terutama pada wanita yang menyusui. Namun Anda tak perlu khawatir, keluhan ini akan berangsur hilang setelah Anda berhenti menyusui dan mendapatkan haid kembali. Tetapi jangan Anda jadikan hal ini sebagai alasan untuk tidak memberikan ASI ekslusif pada bayi ya!

Jika Anda merasakan hal ini begitu mengganggu terutama saat berhubungan seksual, Anda dapat menggunakan pelumas untuk berhubungan seks tanpa nyeri.

3. Nyeri dan Gatal di Daerah Perineum

Saat proses melahirkan ketika keluarnya kepala bayi dari vagina terkadang bisa menyebabkan robekan pada daerah perineum sehingga daerah tersebut harus dijahit. Nyeri merupakan keluhan yang wajar terjadi.

Baca: Ditinggal ke Rumah Mertua, Rumah Hambar di Betara Tanjabbar Ini Ludes Terbakar

Baca: Proyek Diatas Rp 100 juta, Wajib Ikutkan Pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan

Baca: Mengapa Bisa Begini? Kerja Empat Bulan, Gaji Honorer di Merangin Hanya Dibayar Dua Bulan

Baca: Dinas Pertanian dan Holtikultura Muarojambi Berikan Bantuan 20 Ton Benih Padi

Anda bisa menggunakan obat penahan nyeri tetapi sebaiknya sebelum mengonsumsi obat tersebut Anda berkonsultasi ke dokter karena ada obat penahan nyeri yang dapat menganggu produksi ASI.

Namun bila nyeri dah dirasa mengganggu Anda dapat berkonsultasi ke dokter kandungan dan kebidanan yang menangani Anda. Tetaplah menjaga kebersihan vagina dan sekitarnya. Nyeri di sekitar perineum biasanya akan menghilang dalam 6 hingga 12 minggu.

4. Nyeri Saat Berhubungan

Seringkali nyeri saat berhubungan seksual disebabkan oleh vagina kering dan nyeri di perineum. Tidak ada patokan pasti kapan Anda boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah melahirkan.

Semua bergantung pada kesiapan Anda secara fisik maupun psikis. Bila Anda belum merasa nyaman untuk melakukan hubungan seks, maka Anda dapat mendiskusikannya dengan pasangan Anda untuk mencari solusi yang terbaik.

Berikut, tautannya:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved