Berita Regional

Tangis Ibu usai Guru PPPK Didapati Meninggal Terikat di Kamar jelang Magrib

Seorang perempuan yang merupakan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ditemukan tak bernyawa di kemar indekosnya.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TribunSumsel.com/Leni Juwita
TANGIS IBU - Kolase tangis ibu SF (inset) dan polisi saat melakukan olah TKP setelah mendapati guru PPPK di OKU meninggal di kamar, Rabu (19/11/2025) malam. 

"Saya sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian untuk memastikan informasi lebih detail,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Peninjauan Iptu Dedi Iskandar saat dikonfirmasi melalui telepon belum memberikan penjelasan lebih jauh.

"Benar korban meninggal dunia," ujarnya singkat.

Kabar mengenai meninggalnya guru PPPK ini juga telah menyebar luas di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat tubuh korban tergeletak di lantai dalam kamar kosnya.

Firasat sebelum Meninggal

Sebelum kejadian tragis itu, SF ternyata sempat bercerita kepada ibunya mengenai perasaan tidak tenang serta mimpi-mimpi buruk yang muncul berulang kali.

Curahan hati tersebut disampaikan pada 21 Oktober 2025, ketika sang ibu, Kasyati, menginap di kos SF yang berada di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Kabupaten OKU.

"Dia mimpi bertemu dengan bayi meninggal dan mimpi buruk lainnya," kata Kasyati, Kamis (20/11/2025), sambil menangis.

Selain itu, sempat pula ada ular masuk ke dalam kamar kos SF, yang oleh korban dianggap sebagai pertanda tidak baik.

Namun Kasyati mengaku tidak terlalu menghiraukan hal itu.

"Karena baru pindah di kosan baru, jadi saya tidak terlalu memikirkan soal firasat kurang baik," ujarnya.

SF merupakan warga Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur.

Ia ditempatkan sebagai guru PPPK di sekolah pelosok, yakni SMP Negeri 46 OKU.

Dalam kehidupan sehari-hari, SF dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tidak banyak menuntut orang tuanya.

Ketika dinyatakan lulus sebagai guru PPPK dan ditempatkan di SMP Negeri 46 OKU, ia sangat bersyukur meski menyadari lokasi sekolah tersebut sangat jauh.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved