Berita Regional

15 Jam Lintasi Bibir Jurang hingga Diintai Harimau saat Ekspedisi Ladang Ganja 51 Ha

Ladang GANJA berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, sekitar 400 kilometer dari Banda Aceh dan berjarak 30–40 kilometer dari Blangkejeren

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
EKSPEDISI LADANG GANJA — Jalan terjal menuju ladang ganja seluas 51,75 hektare di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, yang ditemukan Dittipid Narkoba Bareskrim Polri pada Selasa (18/11). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sinar matahari mulai terasa terik di halaman Polsek Pining, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Selasa (18/11) pukul 11.00 WIB.

Di depan markas Polsek Gayo Lues, sejumlah polisi bersenjata berdiri berbaris, bersiap menuju satu dari 26 lokasi ladang ganja yang akan mereka musnahkan hari itu.

Ladang-ladang tersebut berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, sekitar 400 kilometer dari Banda Aceh dan berjarak 30–40 kilometer dari Blangkejeren, pusat pemerintahan Kabupaten Gayo Lues.

Untuk mencapai lokasi, tim harus melintasi jalur pegunungan yang terjal, sempit, dan kerap dilanda longsor.

Kawasan ini merupakan salah satu benteng terakhir konservasi dunia, rumah bagi harimau Sumatera, orangutan, dan beragam satwa dilindungi lainnya.

Temuan ladang ganja di tengah zona perlindungan itu membuat operasi pemusnahan ini terasa semakin mendesak, bukan hanya karena aspek hukum, tetapi juga ancaman terhadap ekosistem hutan tropis.

Total area yang dimusnahkan mencapai 51,75 hektare—salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia.

Menembus Jantung Leuser

Tribunnews.com mengikuti langsung perjalanan tim Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dalam operasi besar ini.

Ekspedisi dimulai sehari sebelumnya, Senin (17/11/2025), dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dengan waktu penerbangan sekitar dua jam.

Dari sana, perjalanan darat selama 15 jam membawa tim tiba di penginapan di Blangkejeren sekitar pukul 01.30 WIB.

Ketika matahari baru terbit, rombongan pertama bersama jurnalis bergerak menuju pintu masuk jalur pendakian Gunung Leuser.

Mobil double cabin milik polisi melintasi jalan berbatu di belakang permukiman Desa Ekan, Kecamatan Pining.

Selepas titik itu, kendaraan tak lagi bisa melaju—pendakian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki atau mengendarai motor trail.

Jalur Ekspedisi yang Penuh Ancaman

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved