Berita Viral

Terkuak Rekam Medis Dosen Untag yang Tewas di Hotel, Keluarga Kaget Bisa Satu KK dengan AKBP B

Polisi akhirnya membeberkan catatan medis milik dosen Untag Semarang berinisial DLL (35) yang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel dan

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Terkuak Rekam Medis Dosen Untag yang Tewas di Hotel, Keluarga Kaget Bisa Satu KK dengan AKBP B 

Menurut keluarga, selama ini korban dikenal sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit serius yang pernah diceritakan sebelumnya.

Hingga saat ini, keluarga masih menunggu hasil autopsi resmi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian sebenarnya.

Yang semakin mengejutkan keluarga adalah fakta bahwa korban dan saksi AKBP B ternyata tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK) tanpa sepengetahuan keluarga besar korban di Purwokerto.

“Kami baru tahu tadi siang bahwa mereka satu KK. Katanya agar korban bisa pindah KTP Semarang,” kata Tiwi tak menyembunyikan keterkejutannya.

Keluarga juga mempertanyakan mengapa AKBP B yang disebut-sebut sebagai saudara dekat itu tidak hadir saat proses autopsi jenazah dilakukan.

“Kalau benar saudara, semestinya hadir. Tapi sampai sore dia tidak muncul,” imbuhnya.

Pengakuan AKBP Basuki: “Saya Hanya Mendampingi Karena Sakit”

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu (19/11/2025), AKBP B atau Basuki (56) mengaku mendampingi DLL karena kondisi korban yang memburuk sejak Minggu (16/11/2025).

Ia mengatakan bahwa korban selama ini memiliki masalah tekanan darah tinggi dan gula darah tidak stabil.

Basuki bahkan mengaku mengantar korban ke rumah sakit setelah DLL muntah-muntah pada Minggu sore.

“Terakhir saya lihat dia masih memakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujarnya.

Ia mengaku terkejut saat mendapati DLL sudah tidak memakai busana dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut pada pagi harinya, namun menyebut hal tersebut sebagai reaksi tubuh saat kondisi kritis.

Basuki juga membantah tudingan adanya hubungan asmara antara dirinya dan korban, menyebut hubungannya lebih karena rasa simpati setelah mengetahui korban hidup sebatang kara.

Bahkan ia mengklaim pernah membantu biaya wisuda S3 korban sebagai bentuk dukungan.

“Saya sudah tua, tidak ada hal-hal seperti yang orang pikirkan,” tegasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved