Berita Viral

Heboh Kartu Prakerja Dibuka Kembali, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Beredar informasi mengenai pendaftaran Program Kartu Prakerja 2025 kembali ramai di media sosial.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Tribunnews.com
Beredar informasi mengenai pendaftaran Program Kartu Prakerja 2025 kembali ramai di media sosial. 

TRIBUNJAMBI.COM - Beredar informasi mengenai pendaftaran Program Kartu Prakerja 2025 kembali ramai di media sosial.

Verifikasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com memastikan bahwa tautan tersebut tidak benar dan bukan bagian dari program resmi pemerintah.

Unggahan yang memuat tautan itu dibagikan akun Facebook pada Minggu (16/11/2025).

Dalam narasinya, unggahan tersebut menyebut bahwa pendaftaran Kartu Prakerja telah dibuka kembali dan menawarkan pelatihan bersertifikat serta insentif hingga Rp4,2 juta.

Unggahan itu kemudian menyebar melalui berbagai grup percakapan dan platform media sosial lainnya.

Hasil penelusuran menunjukkan tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Program Kartu Prakerja.

Sebaliknya, pengunjung dialihkan ke halaman yang meminta data diri seperti nama lengkap dan nomor kontak.

Tim Cek Fakta Kompas.com menyimpulkan bahwa tautan itu terindikasi sebagai phishing atau upaya memperoleh data pribadi secara ilegal.

Pemerintah menegaskan belum membuka pendaftaran Kartu Prakerja untuk tahun 2025. Program terakhir dibuka pada Agustus 2024 melalui Gelombang 71, yang menjadi gelombang penutup setelah masa implementasi program sejak 2020.

Menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 16 Mei 2025, pemerintah masih menyiapkan proses transisi pengelolaan program dari Kemenko Perekonomian ke Kementerian Ketenagakerjaan.

Dalam masa transisi tersebut, pemerintah belum menetapkan jadwal pembukaan pendaftaran baru.

Karena itu, seluruh informasi terkait pembukaan gelombang Prakerja yang tidak berasal dari kanal resmi dinyatakan tidak valid.

Selain memverifikasi status tautan, Tim Cek Fakta Kompas.com juga menelusuri pola distribusi unggahan.

Konten serupa ditemukan dibagikan ulang di sejumlah akun berbeda dengan format narasi yang hampir sama.

Pola tersebut menguatkan indikasi bahwa tautan disebarkan secara sistematis untuk menjaring data pribadi pengguna.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved