Aktivitas PETI
Warga Bungo Ngamuk: Bakar Alat Berat dan Minyak, Tak Terima Sungai Batang Tebo Tercemari PETI
Warga Bungo, Provinsi Jambi dengan membakar alat berat atau eskavator dan minyak terkait aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi dramatis dan berani ditunjukkan warga Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi dengan membakar alat berat atau eskavator dan minyak terkait aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI).
Hal itu dilakukan setelah kesabaran mereka habis melihat kondisi Sungai Batang Tebo yang kembali tercemar aktivitas PETI.
Sebagai bentuk protes tegas dan inisiatif menjaga lingkungan, puluhan warga dari Kecamatan Bathin II Pelayang dan Limbur Lubuk Mengkuang kompak membakar satu unit alat berat jenis ekskavator serta perlengkapan minyak di lokasi PETI.
Peristiwa yang terjadi pada 15 November 2025 ini mendadak viral di media sosial, menyebar cepat melalui unggahan video warganet yang memperlihatkan kobaran api melahap alat berat di tepi sungai.
Pembakaran alat berat ini dipicu oleh kekecewaan mendalam warga atas kembalinya aktivitas PETI, yang sudah berlangsung sporadis selama bertahun-tahun.
Padahal, menurut laporan warga, kegiatan ilegal ini sempat terhenti selama dua hingga tiga bulan terakhir, memberikan sedikit harapan bahwa kondisi sungai akan membaik.
"Ini lah Gays kalau ada penambang ilegal (PETI) kami (warga) turun tangan langsung, dari Bathin II Pelayang. Ini kekompakan kami Gays," ujar seorang warga dalam video yang beredar, menekankan solidaritas kolektif mereka melawan perusak lingkungan.
Dampak dari aktivitas PETI ini sudah sangat nyata. Air Sungai Batang Tebo, yang merupakan sumber kehidupan utama bagi masyarakat, kembali berubah warna menjadi keruh kecokelatan akibat lumpur dan zat kimia dari penambangan.
Ekskavator Ditemukan Saat Patroli Swadaya
Aksi pembakaran ini bermula ketika warga, yang gerah dengan informasi kembalinya PETI, memutuskan untuk melakukan patroli swadaya di sepanjang aliran Sungai Batang Tebo.
Baca juga: Wartawan di Merangin Dianiaya saat Liput Aktivitas PETI di Dam Betuk, SWM Gelar Aksi Damai
Baca juga: Detik-detik Kapolsek Ditarik Paksa Warga dari Kantornya ke Jalanan hingga Diisolasi, Suasana Pecah
Baca juga: Istri Pergoki Suami Booking Adik Ipar di Tebo Jambi Viral, Pertama Rp200 Ribu Lolos, Kedua Keciduk
Dalam patroli tersebut, mereka menemukan satu unit ekskavator yang diduga kuat digunakan untuk mengeruk emas secara ilegal.
Amarah massa pun tak terbendung.
Diduga, pelaku PETI selama ini kerap tidak mengindahkan peringatan yang diberikan warga dan memilih kabur setiap kali didatangi.
Sehingga tindakan tegas dengan membakar alat berat dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan operasional penambangan.
Tak hanya ekskavator, warga juga membakar tumpukan minyak dan perlengkapan lain yang mereka temukan di lokasi.
Aksi ini mengirimkan pesan keras bahwa masyarakat tidak akan lagi menoleransi penambangan liar yang merusak ekosistem sungai dan mengancam kesehatan komunal mereka.
Warga berharap, tindakan tegas yang mereka lakukan ini akan menjadi peringatan serius bagi para pelaku PETI dan sekaligus mendorong aparat penegak hukum untuk mengambil langkah nyata dalam memberantas tuntas praktik penambangan emas ilegal di wilayah mereka.
Berikut keterangan lengkap dari unggahan tersebut:
Baca juga: Pelaku PETI Datangi Sekolah, Guru SMPN 32 Merangin Jambi Diduga Ditampar hingga Tersungkur
Baca juga: Bongkar Pasar Gelap Kuota Haji: 10 Bos Travel Diperiksa KPK, Berikut Daftarnya
Warga Pelayang dan warga Kec Lubuk Mengkuang Bungo kompak bakar alat berat dan minyak yang ditemukan di sepanjang Batang Tebo, hal ini disebabkan karena alat tersebut digunakan untuk aktivitas PETI yang kerap kali membuat sungai batang Tebo tercemar karena hal tersebut (15/11/2025)
Dari laporan, sebelumnya aktivitas ini sempat terhenti 2-3 bulan namun kembali beroperasi setelah warga mendapat informasi PETI kembali beraktivitas.
Saat berpatroli warga menemukan satu unit ekskavator yang diduga kuat digunakan untuk aktivitas PETI lalu membakar ekskavator tersebut. Amarah massa pun tak terbendung, diduga lantaran pelaku PETI kerap tidak mengindahkan peringatan dan memilih kabur setiap warga melakukan teguran.
Warganet yang menyaksikan tayangan tersebut mendukung aksi para warga.
"Mantap, sangat rindu melihat air sungai di Jambi bersih seperti dulu," tulis @yuh***.
"Mantapp, gubernur sama anak buah nyo dak peduli samo rakyat," tulis @feb***.
"Masih banyak di bukit2 dlm hutan di bungo tu , ayo warga basmi peti," tulis @oon***.
Namun ada juga yang menunjukkan empati, terlebih jika alat berat yang dibakar itu merupakan sewaan.
"Kalo alat pemilik tambang iyolahhh. Kalo alat tu rental. Kasian dgn yg punyo rental tuh.," tulis @ind***.
DISCLAIMER
Berita ini bersifat informasi dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, melainkan sebagai bentuk penyampaian informasi publik.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 113 Kendaraan Dinas Tebo Laku Terjual, Pemkab Raup Lebih dari Rp800 Juta
Baca juga: Hancur Istri Lihat Suami Ngamar dengan Adik Kandungnya, Dua Kali Pertemuan Dibayar Rp 500 Ribu
Baca juga: Sosok Iptu Suherdi, Kapolsek Sempol Ijen Bondowoso yang Diamuk Massa
Baca juga: Sinopsis Ipar Adalah Maut the Series Episode 16, Rencana Perselingkuhan yang Gagal
penambangan emas tanpa izin
PETI
Bungo
Sungai Batang Tebo
bakar
alat berat
eskavator
minyak
Berita Viral
Viral Lokal
TribunViralLokal
Tribunjambi.com
viral
Jambi
| Takut Siswa SMP di Merangin Lihat Bos PETI Pukul Guru Depan Kelas saat Jam Mengajar |
|
|---|
| Pelaku PETI Datangi Sekolah, Guru SMPN 32 Merangin Jambi Diduga Ditampar hingga Tersungkur |
|
|---|
| Wartawan di Merangin Dianiaya saat Liput Aktivitas PETI di Dam Betuk, SWM Gelar Aksi Damai |
|
|---|
| PETI Masih Marak di Bungo, Polisi Ingatkan Sanksi Berat dan Bahaya Lingkungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251118-Warga-Bungo-Jambi-kompak-bakar-alat-berat-terkait-PETI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.