Berita Viral
Konser Slank Batal, Panitia Kaget Ditagih Biaya Konser Slank Rp 700 Juta: Kami Tidak Berani Transfer
oordinator acara, Fitri Syafruddin, mengatakan pihaknya sudah lebih dulu mendapatkan izin penggunaan lapangan dari Dispora Aceh di bawah
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Kondisi semakin runyam karena penguncian dilakukan setelah seluruh vendor teknis—mulai dari kru panggung, lighting, dekorasi, hingga rigging—selesai memasang peralatan di lokasi.
“Akibatnya, semua perlengkapan produksi, termasuk panggung utama dan sistem tata cahaya, terkunci di dalam lapangan dan tidak bisa digunakan maupun dikeluarkan,” kata Fitri.
Jadwal gladi resik teknis yang seharusnya digelar pada Jumat (24/10/2025) bersama pihak keamanan dan Polda Aceh pun batal dilakukan karena area tetap tertutup.
Pihak panitia kemudian menghubungi Kadispora Aceh untuk meminta klarifikasi. Namun jawaban yang diterima justru menegaskan bahwa lapangan tidak akan dibuka sebelum pembayaran penuh dilakukan.
“Nilai pembayaran yang diminta sangat tidak masuk akal. Rekening tujuan pembayaran pun bukan rekening resmi Pemerintah Aceh (BPKA), melainkan atas nama Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh. Ini menimbulkan pertanyaan besar dari sisi akuntabilitas keuangan,” tegasnya.
Panitia sempat meminta invoice resmi dan surat tagihan tertulis, namun hingga hari pelaksanaan tiba, tidak ada satu pun dokumen legal yang diterbitkan oleh Dispora.
“Karena tidak ada dasar hukum pembayaran, kami tidak berani mentransfer uang, dan akibatnya akses lapangan tetap ditutup,” ujar Fitri.
Dalam situasi darurat itu, panitia mencoba mencari alternatif lokasi di Taman Budaya Aceh. Namun setelah dilakukan pengecekan teknis, tempat tersebut dinilai tidak memenuhi standar untuk konser berskala nasional.
“Izin lisan sempat diberikan Kadisbudpar, tapi setelah dicek, kapasitas dan fasilitas tidak mendukung. Demi keselamatan dan kelayakan teknis, kami akhirnya memutuskan menunda acara pada pukul 23.55 WIB,” terang Fitri.
Slank dan D’Masiv Gagal Tampil di Banda Aceh
Akibat kekacauan administratif tersebut, Slank dan D’Masiv yang sudah dijadwalkan tampil di Aceh akhirnya batal naik panggung.
Bahkan, grup Rafly Kande dan sejumlah artis lokal yang sudah berada di Banda Aceh selama sepekan penuh untuk latihan juga ikut dirugikan.
Fitri menambahkan, kerugian akibat pembatalan konser ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, mencakup biaya panggung, lighting, transportasi, akomodasi, hingga promosi yang sudah dibayar lunas.
Selain kerugian finansial, panitia juga kehilangan momentum dan reputasi akibat dua kali penundaan yang sama-sama disebabkan ketidakjelasan administratif Dispora Aceh.
Meski kecewa, Fitri menegaskan PT Erol Perkasa Mandiri selaku penyelenggara tetap berkomitmen menggelar konser di waktu pengganti dengan dukungan penuh dari seluruh artis dan mitra strategis.
“Panitia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang tetap mendukung, dan kami berharap ke depan koordinasi lintas lembaga di Aceh bisa lebih solid demi terselenggaranya kegiatan kepemudaan yang bermartabat,” pungkasnya.
| Bupati Aceh Singkil Angkat Suara Soal Kasus Melda Safitri: Utamakan Anak, Belum Ada Pemecatan Suami |
|
|---|
| Dihina Lewat Meme, Bahlil Lahadalia Legawa: Saya Anak Kampung, Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil |
|
|---|
| Kronologi Mahasiswi Korban Rudapaksa Dipaksa Nikah, Pak Kades di Jember Diduga Bekingi Pemerkosa |
|
|---|
| Istri di Jambi Inisial D Diselingkuhi Suami BPT, 11 Tahun Pacaran Harta Diserahkan Semua |
|
|---|
| Pria di Jambi Cemburu dan Bacok Suami Baru Mantan Istri, Warganet: Jadi Ngeri Nak Dekati Jando |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.