Polemik di Papua

KKB Papua Tuding TNI Tembak Pelajar di Yalimo, Kapendam Cendrawasih: Itu Hoaks, Propaganda OPM!

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali menyebar informasi palsu. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
BANTAH SEBAR HOAKS: Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan. Dia membantah tudingan KKB Papua serang tujuh prajurit. Dia menilai, justru KKB Papua yang menyebarkan berita palsu untuk mendiskreditkan TNI dan menebar ketakutan di masyarakat.  

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali menyebar informasi palsu. 

Kali ini, mereka menuding anggota TNI menembak pelajar di SMA Negeri 1 Yalimo, Papua Pegunungan.

Kelompok TPNPB-OPM itu bahkan mengklaim adanya korban jiwa. 

Narasi hoaks ini viral di media sosial, memicu kekhawatiran publik.

Menanggapi tudingan tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, langsung membantah keras. 

Kolonel Inf Candra Kurniawan menegaskan berita tersebut tidak benar dan merupakan bagian dari propaganda Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Tidak benar berita itu. Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan. Tidak benar juga ada pengedropan pasukan," tegas Kolonel Candra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2025).

Menurut Kolonel Inf Candra Kurniawan, hoaks yang disebarkan TPNPB-OPM ini adalah upaya sistematis untuk menciptakan keresahan dan memecah belah hubungan baik antara TNI dan masyarakat Papua. 

Baca juga: KKB Papua Minta Australia dan Selandia Baru Tak Campurkan Isu Penyelundupan Senjata dan Kasus Pilot

Baca juga: Lisa Mariana Ditantang Tes DNA dengan Revelino Usai Gagal Buktikan Ridwan Kamil Ayah Anaknya

Baca juga: Heboh Surat Pernyataan Orang Tua Tak Menuntut Jika Siswa Keracunan, BGN:Sudah Selesai di Level bawah

Dia menjelaskan bahwa aparat keamanan di Kabupaten Yalimo terus berupaya menjaga kondisi tetap aman dan kondusif.

"Kami terus berupaya berkoordinasi, komunikasi, dan mediasi dengan semua pihak," aku Candra.

Ia menambahkan, TNI di Yalimo lebih mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjalankan tugas pengamanan. 

Komunikasi intensif terus dibangun bersama Forkopimda, aparat terkait, dan tokoh masyarakat setempat.

Kolonel Inf Candra Kurniawan mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. 

Kapendam XVII/Cendrawasih itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan menolak narasi provokatif.

"Mari kita menjaga kedamaian dan tidak terprovokasi oleh narasi menyesatkan," pesannya.

Aparat TNI berkomitmen untuk terus berupaya menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Papua. 

Baca juga: Investigasi Senyap Sydney: Membongkar Jaringan Penyelundupan Senjata untuk KKB Papua

Baca juga: Hari Ini Driver Ojol Kompak Serentak Matikan Aplikasi, Bawa 7 Tuntutan ke DPR RI dan Istana Presiden

Namun, mereka juga meminta partisipasi aktif masyarakat dengan tidak menyebarluaskan berita hoaks yang dapat mengganggu ketertiban umum.

Klaim Bakar Kantor Samsat

Kepolisian Resor (Polres) Yahukimo membenarkan insiden kebakaran yang melanda kantor Samsat di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (12/9/2025) pukul 05.00 WIT. 

Peristiwa ini menjadi sorotan setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Namun, Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino menolak berspekulasi. 

Dia menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. 

"Belum bisa disimpulkan. Saat ini Satuan Reserse Kriminal sedang melakukan penyelidikan dan sedang kami dalami," ujarnya kepada Jubi.

Penyelidikan ini penting untuk memastikan apakah insiden ini murni kecelakaan atau merupakan aksi pembakaran seperti yang diklaim oleh KKB Papua

Kelompok tersebut dalam beberapa unggahan di media sosial menyebutkan bahwa kantor Samsat adalah markas intelijen yang kerap digunakan untuk mengintai pergerakan mereka.

Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum memberikan rincian kronologi lengkap mengenai insiden tersebut. 

Baca juga: 3 Orang Masih Hilang Pasca Demo Agustus: Anggota DPR RI Desak Kapolri Turun Tangan

Keterangan dari AKBP Zet Saalino pun masih terbatas pada konfirmasi adanya kebakaran dan status penyelidikan yang masih berlangsung. 

Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan di wilayah Papua Pegunungan.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua, yang juga dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), membuat pengakuan mengejutkan terkait insiden pembakaran di Yahukimo. 

Mereka mengklaim sebagai dalang di balik terbakarnya Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat pagi (12/9/2025).

Melalui siaran pers resmi, TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo secara terang-terangan menyatakan bertanggung jawab atas aksi tersebut. 

Panglima mereka, Brigjend Elkius Kobak, bersama Mayor Kopitua Heluka, menegaskan aksi itu bukanlah perbuatan acak.

Melainkan sebuah misi yang direncanakan.

"Pembakaran Kantor Samsat tersebut kami lakukan karena telah digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk menjalankan misi intelijennya," ujar Mayor Kopitua Heluka dalam siaran pers yang diterima.

Mayor Kopitua Heluka menjelaskan pembakaran dilakukan oleh pasukan KKB Papua yang dipimpin oleh Mingkin Suhun. 

Aksi ini diklaim terjadi pada subuh hari atas perintah langsung dari Komandan Batalion HSSBI, Mayor Enos Kobak dan Wene Kobak.

Pengakuan ini tidak hanya sekadar klaim tanggung jawab, tetapi juga diiringi dengan pesan provokatif. 

Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan keras kepada aparat militer Indonesia agar tidak melakukan penangkapan sembarangan terhadap warga sipil sebagai buntut dari insiden ini.

"Pasukan kami yang lakukan aksi ini dan siap bertanggung jawab. Dan juga kami mengimbau kepada warga imigran Indonesia untuk keluar dari wilayah perang di Tanah Papua," kata pernyataan tersebut.

Dalam siaran pers yang sama, KKB Papua kembali menegaskan ancaman mereka. 

Mereka menyatakan, "TPNPB siap merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dan pertempuran akan tetap berlanjut demi kemerdekaan." 

Pesan ini menunjukkan bahwa insiden pembakaran ini adalah bagian dari konflik yang lebih besar dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Siapa S, Informan soal Dana di Rekening Dormant, Ingin Dipindahkan Dwi Hartono Dkk, Tewaskan Kacab

Baca juga: Lisa Mariana Ditantang Tes DNA dengan Revelino Usai Gagal Buktikan Ridwan Kamil Ayah Anaknya

Baca juga: Penampakan Kondisi Rumah Tak Layak Huni Bayi Cacingan di Bengkulu, Kini Direhab Pemkab

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com dengan judul Patahkan Tudingan TNI Tembak Pelajar di Yalimo, Kapendam Cenderawasih: Itu Hoaks dan Propaganda OPM!

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved