Berita Sarolangun

Dukcapil Sarolangun Hadirkan 'Si Pintar' Atasi Masalah Data Kematian Tidak Akurat

Dukcapil Sarolangun meluncurkan inovasi Si Pintar (Sistem Pelayanan Terintegrasi) bertujuan mempermudah mengurus akta kematian.

Ist
Dukcapil Sarolangun meluncurkan inovasi Si Pintar (Sistem Pelayanan Terintegrasi). Program ini bertujuan mempermudah mengurus akta kematian. 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Masalah data kependudukan yang tidak akurat, khususnya data kematian, masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Sarolangun.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi mencatat, terdapat 1.722 penduduk Sarolangun yang statusnya tidak jelas.

Banyak di antaranya sudah meninggal, namun secara administrasi masih tercatat hidup karena akta kematian tidak diurus.

Kecamatan Sarolangun menjadi penyumbang terbanyak dengan 713 data bermasalah.

Kondisi ini menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan kematian anggota keluarga, padahal hal itu diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Kepala Dinas Dukcapil Sarolangun, Riduan, mengatakan dampak yang ditimbulkan cukup besar.

Selain membuat data kependudukan tidak akurat, juga menyebabkan penyaluran bantuan sosial tidak tepat sasaran.

“Pemerintah daerah dirugikan karena tetap membayar iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi penduduk yang sudah meninggal. Bahkan ada kasus pemalsuan akta kematian untuk kepentingan pribadi, seperti pengajuan utang lunas atau pernikahan kembali,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Dukcapil Sarolangun meluncurkan inovasi Si Pintar (Sistem Pelayanan Terintegrasi).

Program ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengurus akta kematian.

“Pada tahap awal, program ini akan diterapkan sebagai proyek percontohan di Kecamatan Sarolangun,” kata Riduan.

Menurutnya, program tersebut juga bertujuan meningkatkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, memaksimalkan pemanfaatan teknologi, dan memperbaiki sarana prasarana pelayanan.

Melalui Si Pintar, Dukcapil menargetkan pencatatan akta kematian meningkat, kolaborasi antarinstansi berjalan aktif, kesadaran masyarakat lebih tinggi, serta layanan bisa diakses dengan mudah dan cepat.

“Kami berharap, dengan adanya Si Pintar, data kependudukan khususnya data kematian lebih tertata dan akurat. Jika berhasil di Kecamatan Sarolangun, program ini akan dikembangkan ke seluruh kecamatan,” pungkasnya.

Baca juga: Alumni ITB Bongkar Hitungan Suara Pendemo Bisa Didengar di Gedung DPR: Butuh Teriakan 1 Miliar Orang

Baca juga: Jadi Korban Aksi Demo? Ini Nomor Layanan Aduan untuk Korban Aksi Demo yang Dibuka LPSK

Baca juga: Siapa Sebenarnya Adela Kanasya? Sosok yang Akan Gantikan Adies Kadir Jika Dipecat Golkar dari DPR RI

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved