TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pemerintah Kabupaten Sarolangun, menanggaapi mudiknya para pekerja jaringan gas (jargas) asal Pulau Jawa.
Mereka nekat berangkat mudik lebaran secara diam-diam pada saat pandemi Covid-19, meski sudah beberapa kali diingatkan.
Sekda Sarolangun Endang Abdul Naser saat memimpin rapat pemulangan para pekerja jargas mengatakan, pihak jargas tidak konsisten dengan perjanjian.
Menurut Endang Abdul Naser, sudah beberapa kali permasalahan dari para pekerja jargas, mulai tidak koordinasi terlebih dahulu tentang kedatangan mereka.
• Ratusan Pekerja Jargas asal dari Jawa di Sarolangun Dilakukan Rapid Test, Ini Hasilnya
• Tak Perlu Khawatir Gas Langka, 2.700 Jargas Dipasang Tahun Ini
Hingga mereka dipulangkan, dan akhirnya mereka diperbolehkan atas ijin Pemkab usai perjanjian.
"Tolong agar pekerjaan sesuai dengan kesepakatan. Pemkab Sarolangun jangan dipermainkan, karena saat ini pandemi Covid-19. Sebab sudah lama kesepakatan yang dilanggar. Pemkab Sarolangun mengetahui kepulangan para pekerja malah dari kepala terminal," ujarnya, Jumat (5/6/2020).
Beberapa kali perjanjian yang dibuat terkait para pekerja jargas tersebut, selalu dilanggar oleh perusahaan jargas.
Diakui Sekda Sarolangun, agar proyek jargas tersebut dapat berjalan, sesuai pesan Bupati Sarolangun, apabila kesepakatan masih dilanggar, maka Pemkab Sarolangun tidak akan mau lagi memfasilitasi.
Agus Hidayat (KSO Pratiwi Dhamma 2020) selaku pihak Jargas menyatakan permohonan maafnya kepada pihak Pemda Sarolangun.
Pihaknya mengakui telah melakukan kesalahan atas perjanjian para pekerja.
"Kami mohon maaf, bahwa memang telah terjadi kesalahan koordinasi terkait kepulangan pekerja jargas bumi dalam rangka Lebaran Idul Fitri 1441 H. Hal ini dikarenakan bahwa apabila satu orang saja pulang, maka yang lain mengikuti. Terus terang, perusahaan tidak punya dana untuk biaya pulang. Tim manajerial tidak ada yang pulang, hanya tim lapangan yang pulang Lebaran," ujarnya.
• Kasus Oknum KPU Bungo yang Diduga Terima Suap dari Caleg, akan Masuk Sidang Perdana di DKPP RI
• Meningkat, Hingga Juni Ini, 8 Pasien Demam Berdarah di Kota Jambi Meninggal, 616 Warga Terjangkit
Atas hasil rapat, proyek jargas tetap kembali dijalankan dan pihak jargas telah menyediakan mobil ambulan.
Agus selaku koordinator bertanggung jawab atas seluruh pengerjaan jargas bumi di Kecamatan Sarolangun. Apabila ada lagi pelanggaran ataupun ketidakpatuhan atas kesepakatan yang telah dibuat.
Maka yang bersangkutan siap bertanggung jawab atas kelanjutan proyek pembangunan jargas bumi rumah tangga tersebut.
Hasilnya, ada ratusan pekerja jaringan gas dari pulau jawa akan datang kembali. Untuk itu sistem protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat dan pengawalan pihak TNI dan Polri.