Simulasi Aplikasi Situng, KPU Kota Jambi Bingung Belasan Akun Operator Ditolak

Penulis: Hendri Dunan
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

28102012_KPU

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- KPU Kota Jambi mengidentifikasi persoalan server dan jaringan menjadi kendala pencatatan data scan C1 dan dokumen lainnya ke aplikasi Situng KPU secara online.

Hari ini pihak KPU Kota Jambi melakukan simulasi terhadap penggunaan aplikasi Situng. Simulasi ini sudah yang ketiga kali dilakukan dengan menyertakan 100 persen TPS di Kota Jambi. 

Deni Rahmat, Komisioner KPU Kota Jambi mengatakan simulasi yang mereka lakukan tersebut merupakan program nasional. Tujuannya untuk mengetahui kecepatan, kemampuan dan serta keakuratan data yang dikirim ke server KPU Kota Jambi.

"Simulasi ini untuk mengetahui kemampuan aplikasi Situng menerima data secara nasional pada hari pemilihan nantinya," ungkap Deni Rahmat, Rabu (10/4).

Sebelum simulasi dilakukan pihak KPU Kota Jambi telah mempersiapkan 25 operator dan beberapa teknisi lainnya. 

Baca: Anak 14 Tahun di Muarojambi Berkali-kali Diperkosa Ayahnya, Sang Ibu Langsung Lapor Ketua RT

Baca: Bangunan Baru Ditemukan di Komplek Candi Kedaton Muarojambi, Tim Arkeologi Masih Lakukan Penelitian

Baca: Lagi Peralihan Musim, BPBD Minta Masyarakat di Bungo Waspadai Cuaca Ekstrem

Baca: Hati-hati Beli Tanah di Jambi, Ini Empat Daerah Rawan Pemalsuan Surat Tanah di Jambi

Baca: VIDEO: Sungai Tembuku Menyempit, Warga di Kelurahan Budiman Kota Jambi Dihantui Banjir Dadakan

Para operator sendiri diberikan satu akun khusus untuk bisa masuk ke aplikasi yang digunakan. Untuk bisa masuk ke aplikasi, akun tersebut harus didaftarkan terlebih dahulu dan dikonfirmasi KPU RI. Setelah itu barulah mereka bisa bekerja menggunakan aplikasi Situng tersebut. Dan tugas operator sendiri berbeda-beda sesuai pembagian tugas dari KPU. 

"Untuk mendaftar akun ini juga terjadi kendala. Dari 25 operator ternyata hari ini hanya 10 akun yang bisa terakses," ucap Deni.

Tidak bisanya akun operator lain masuk ke aplikasi Situng tersebut, Deni sendiri secara teknis tidak mengetahui. Karena sebelumnya akun masing-masing operator sudah didaftarkan.

Pada simulasi itu juga terdeteksi kendala lain seperti lambatnya pengiriman data yang sudah diverifikasi. Bahkan ketika verifikator melakukan pencocokan data C1 yang sudah discand dan dientry juga terkendala. Ketika verifikator membuka halaman lain. Maka akses ke halaman lainnya akan terputus otomatis. Sehingga pekerjaan verifikator juga menjadi terkendala.

Dan kendala jaringan internet juga masih menjadi persoalan klasik dalam setiap pekerjaan yang menggunakan sistem online. Terutama ketika terjadi cuaca ekstrem, maka jaringan internet pun menjadi terkendala.

"Ketika cuaca normal, jaringan masih lebih baik. Dan ketika hujan disertai petir, maka jaringan menjadi terganggu dan sangat lambat," terang Deni Rahmat. 

Untuk kedepan, tiga hal kendala yang teridentifikasi tersebut akan disampaikan ke pihak KPU RI. Agar pada saatnya nanti itu tidak terjadi. Terutama mengenai verifikasi akun operator yang banyak tidak bisa mengakses aplikasi. 

Deni menerangkan, para operator ini nantinya akan dibagi tiga kelompok. Sebagai petugas scans dokumen dari TPS, sebagai petugas entry, dan verifikator. Bila data scans sudah sesuai data entry, barulah petugas verifikator meng-upload data tersebut ke server KPU. Setelah itu dilakukan, barulah masyarakat bisa melihat nya dalam bentu scan C1 di website KPU.

Baca: Setahun Dianggarkan Rp 30 Juta, Warga Miskin di Tanjab Timur Bisa Ajukan Bantuan Kaki Palsu

Baca: Tanjab Barat Krisis Listrik, Safrial: Kita Sudah Berusaha Sampai Langit Ketujuh

Baca: Ari Wibowo Terancam 5 Tahun Penjara, Gara-gara Gasak Dua Kotak Amal di Masjid Kota Jambi

Baca: Gara-gara Belum Lapor LHKPN, Empat Pejabat di Tanjab Barat Terancam Kehilangan Pangkat dan Jabatan

Baca: VIDEO: Warga Ramai Kunjungi Taman Anggrek Sri Soedewi Meski Belum Diresmikan

Berita Terkini