Berita Jambi

Sebulan Jambi Kehilangan Dua Harimau, Si Loreng di Tebo Akhirnya Mati, 5 Konflik Dalam 6 Bulan

Data BKSDA Jambi, jumlah konflik antara manusia vs Harimau Sumatra di Jambi menurun. Berikut ini paparan

Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: asto s
Tribun Jambi
Tribun Jambi edisi Kamis 12 Juni 2025, mengulas Harimau Sumatra. 

Tim BKSDA sempat kesulitan mengevakuasi Harimau Sumatera tersebut.

Terpaksa, tim menggunakan alat berat untuk membuka akses menuju semak tempat harimau terperangkap.

Setelah menunggu hingga kondisi memungkinkan, tim medis segera menembakkan bius. 

Setelah pengaruh bius bekerja, sang raja hutan tumbang. Tim medis baru berani memeriksa kondisi satwa loreng tersebut.

"Lukanya sudah parah dan terinfeksi. Saat ditemukan, harimau dalam kondisi demam tinggi," tutur Agung.

Setelah bisa dievakuasi dari perangkap, satwa dilindungi itu langsung dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif. 

Tim dokter hewan berupaya menyelamatkan kaki harimau agar tidak diamputasi.

Agung menuturkan infeksi luka di kaki cukup parah. 

Lokasi Penemuan Harimau Terjerat 

Proses evakuasi harimau di Tebo cukup lama, karena lokasi temuan tak jauh dari kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Namun, BKSDA belum bisa menyimpulkan apakah harimau itu dari TNBT. 

Awalnya, warga setempat yang menemukan harimau dalam kondisi terjerat itu segera melaporkan ke pihak kepolisian. 

Polisi kemudian meneruskan informasi ke BKSDA Jambi.

Setelah itu, BKSDA mengirim tim ke lokasi pada Selasa (13/5) sore. Tiba malam, karena jaraknya cukup jauh," kata Agung. 

Laporan di Muara Sekalo

Di Kabupaten Tebo, konflik harimau dengan manusia, tak hanya sekali dua kali. Februari lalu, juga terjadi di Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved