News
Viral Tugu Biawak di Wonosobo Habiskan Rp 50 Juta, Ternyata Dibangun dengan Dana Desa
Tugu Krasak Menyawak atau yang lebih dikenal sebagai Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial.
TRIBUNJAMBI.COM, WONOSOBO – Tugu Krasak Menyawak atau yang lebih dikenal sebagai Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Namun, di balik viralnya monumen ini, muncul dugaan bahwa pembangunannya dibiayai dari dana desa.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Desa Krasak, Supinah, menegaskan bahwa pendanaan tugu tersebut sama sekali tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
“Itu bukan dari anggaran desa. Pendanaannya berasal dari CSR BUMD di tingkat kabupaten serta swadaya masyarakat, termasuk gotong royong dan konsumsi selama pembangunan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Desa Krasak.
Senada dengan Supinah, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga membantah penggunaan APBD kabupaten dalam proyek ini.
Ia menyatakan bahwa pendanaan diperoleh melalui dukungan pihak-pihak non-pemerintah.
“Pemerintah daerah memang tidak punya anggaran khusus untuk itu. Tapi karena ada inisiatif dari masyarakat, kami coba mengajak BUMD untuk berpartisipasi. Alhamdulillah bisa terwujud,” ungkapnya.
Bupati juga memberikan apresiasi kepada seniman lokal Wonosobo, Arianto, yang dipercaya untuk membuat patung biawak tersebut.
Arianto sebelumnya juga dikenal sebagai pelukis potret para bupati yang kini terpajang di Pendopo Kabupaten.
“Kami percaya pada Mas Ari karena dia sudah banyak berkarya untuk Wonosobo. Dan hasilnya memang luar biasa,” ujar Afif.
Proses Kreatif dan Filosofi Patung
Dalam pertemuan dengan Tribunjateng.com, Arianto atau akrab disapa Ari mengisahkan perjalanan kreatifnya.
Ia mengaku tak menyebutkan nilai proyek secara spesifik karena menganggap tidak etis sebagai seniman.
“Saya memulai proyek ini dengan keterbatasan, bahkan sempat berutang. Kalau disebut angkanya, nanti dianggap terlalu besar. Tapi saya mengerjakan ini sepenuh hati,” kata alumni ISI Surakarta itu.
Ia bahkan membeli biawak sungguhan untuk diamati secara langsung agar patung yang dibuat bisa menyerupai bentuk aslinya.
AS Diduga Danai Demo Nepal Rp 14 T, Terungkap dari Dokumen yang Bocor |
![]() |
---|
Penampakan Kondisi Rumah Tak Layak Huni Bayi Cacingan di Bengkulu, Kini Direhab Pemkab |
![]() |
---|
Wali Kota Arlan Bantah Copot Kepsek SMPN 1 Prabumulih Sebut Mutasi Hal yang Wajar |
![]() |
---|
Sudah 5 Bulan Beroperasi, Rumah Makan Jual Daging Anjing di Riau Digerebek Polisi |
![]() |
---|
Nasib 3 Pelaku Bullying Siswi MTs di Donggala Dikeluakan dari Sekolah hingga Diproses Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.