Polemik di Papua
Kapendam Bantah Pekerja Tambang yang Dibantai KKB Papua TNI: Propaganda, Pembenaran Tindakan Biadab
Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan membantah pekerja tambang yang dibantai KKB Papua merupakan prajurit TNI.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Tindakan ini jelas merupakan pelanggaran HAM berat dan menunjukkan OPM sebagai penjahat kemanusiaan,"timpalnya.
Baca juga: KKB Papua Berulah di Puncak Jaya, Sasar Mantan Kapolsek, Pelaku Tembak Jarak Dekat, Tembus ke Leher
Sebelumnya diberitakan, Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang disebut juga KKB Papua melakukan teror terhadap masyarakat, khususnya pekerja tambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Teror pada Minggu (6/4/2025) diduga dilakukan kelompok dari Kodap XVI Yahukimo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyerangan tersebut menyebabkan adanya korban tewas.
Korban bernama Saharuddin, berasal dari Sulawesi Selatan.
Sementara informasi yang diterima Komandan Koramil Koroway Bulanop Kodim 1704 bahwa korban tewas dari penyerangan itu lebih dari satu orang.
Pihaknya mengatakan bahwa korban yang berhasil diidentifikasi baru satu orang.
Hal itu lantaran OPM atau KKB Papua masih menjaga ketat lokasi kejadian.
Penyerangan yang diduga dari Kodap XVI Yahukimo terdiri dari Batalyon Yamue dan Batalion WSM, serta mendapatkan bantuan dari Kodap III Ndugama Derakma.
Informasi menyebutkan korban selamat dari penyerangan tersebut masih bersembunyi di hutan.
Mereka tengah mencari jalur untuk melarikan diri.
Sementara penambang lainnya berhasil selamat dari serangan KKB Papua melalui jalur sungai menuju Distrik Koroway Bulanop, Kampung Mabul, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Diperkirakan sekitar 30 penambang masih berada di hutan dan rencananya akan dijemput menggunakan perahu.
Baca juga: Dandim Yahukimo Bantah KKB Papua Klaim Tembak 11 Intelijen: Hoaks, Korban Dipastikan Bukan TNI
Kepala dusun bernama Dani dan istrinya, Geby, kemungkinan selamat berdasarkan keterangan dari penambang yang berhasil turun.
Senjata yang digunakan kelompok OPM dalam serangan tersebut antara lain parang, panah, dan dua pucuk senjata laras panjang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.