Polemik di Papua
Kapendam Bantah Pekerja Tambang yang Dibantai KKB Papua TNI: Propaganda, Pembenaran Tindakan Biadab
Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan membantah pekerja tambang yang dibantai KKB Papua merupakan prajurit TNI.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan membantah pekerja tambang yang dibantai KKB Papua merupakan prajurit TNI.
Meski demikian, Kolonel Candra mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mendalami laporan penyerangan tersebut.
Kelompok dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM itu melakukan penyerangan pada Minggu (6/4/2025) lalu.
Beberapa dikabarkan orang menjadi korban dalam aksi brutal KKB Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan itu.
Beberapa pekerja tambang emas itu bekerja di di Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kapendam mengungkapkan ada keterbatasan akses komunikasi dalam memverifikasi informasi secara utuh.
Berdasarkan keterangan beberapa pendulang emas yang berhasil mengungsi terungkap sejumlah warga sipil korban penyerangan KKB Papua.
Sementara jumlah korban meninggal dan terluka hingga saat ini belum dapat dipastikan secara rinci.
Baca juga: KKB Papua Teror Pekerja Tambang Emas di Yahukimo, Ada Korban Tewas Hingga Hilang, Puluhan Selamat
Baca juga: Daftar Nama 51 Pekerja Tambang Korban KKB Papua di Yahukimo, Ada yang Tewas, Selamat Hingga Hilang
Sebelumnya KKB Papua menuding bahwa penyerangan mereka itu terhadap aparat TNI yang menyamar sebagai pendulang emas.
Kabar yang disebar kelompok tersebut pun dibantah Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan.
Kolonel Candra tegaskan tidak ada TNI yang bekerja sebagai pekerja tambang emas.
"Tidak ada Prajurit TNI yang berprofesi sebagai pendulang, sehingga dapat dipastikan korban bukan prajurit TNI karena memang tidak ada personel TNI di lokasi tersebut,"jelasnya, Rabu (9/4/2025) malam.
Dia menegaskan klaim tersebut merupakan propaganda yang sengaja disebarkan KKB Papua dan simpatisannya.
Tujuannya kata Kolonel Candra, agar mereka dapat pembenaran atas tindakan biadab yang dilakukannya.
"Pemberitaan bohong bahwa korban adalah prajurit TNI adalah upaya propaganda OPM untuk mencari pembenaran atas tindakan biadab mereka membunuh warga sipil," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.