Bertia Viral

Mengerikan Rencana Awal Dwi Hartono Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Bunuh dan Culik Kacab Bank BUMN

Ada kejanggalan pada kasus kematian Kacab Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta yang dilakukan Dwi Hartono, orang kaya di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Mengerikan Rencana Awal Dwi Hartono Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Bunuh dan Culik Kacab Bank BUMN 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada kejanggalan pada kasus kematian Kacab Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta yang dilakukan Dwi Hartono, orang kaya di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

Kasus penculikan dan pembunuhan yang diduga karena sakit hati pinjaman Rp 13 miliar ditolak ini melibatkan Dwi Hartono.

Terbaru ada Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri membeberkan dua poin mencolok yang menurutnya tak biasa dianggap sepele pada kasus ini.

Bahkan ia berani menyebut jika kematian MIP ini bukan sekedar kasus kriminal biasa, melainkan mengandung unsur "Kejahatan Mengerikan".

Pernyataan Reza Indragiri membuat kasus ini semakin memanas, karena sejauh ini polisi belum memberikan keterangan resmi apapun terkait tersangka hingga motif.

Dalam pernyataan terbarunya, Reza Indragiri menyoroti dua hal dalam kasus pembunuhan Ilham Pradipta.

Baca juga: Alasan Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK hingga Koma dan Kepala Pecah, Akui Reflek Saat Razia

Baca juga: Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Sempat Mau Jadi Bupati

Baca juga: Penyebab Dwi Hartono Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Bunuh Kacab Bank BUMN, Pinjam Rp13 M Ditolak

Reza menyebut ada kejanggalan dan tidak kehati-hatian dari para pelaku penculikan dan pembunuhan.

Ia menyebut tempat kejadian perkara (TKP) yang dianggap tidak ideal.

Kemudian dari segi perencanaan pelaku yang dinilai sangat buruk.

TKP penculikan diketahui berada di pusat perbelanjaan yang ramai orang serta terdapat kamera CCTV.

"Kenapa saya katakan mengerikan? Karena ini berlangsung di tempat yang secara umum kita bisa asumsikan pasti di situ ada CCTV, pasti di situ ada orang yang berseliweran yang berpotensial menjadi saksi, pasti di situ ada petugas sekuriti," kata Reza, dikutip dari YouTube Nusantara TV, Rabu (27/8/2025).

"Tapi kok ya bisa-bisanya mereka melakukan di tempat yang sesungguhnya tidak ideal untuk dijadikan sebagai lokasi kejahatan,"  

Reza menjelaskan, umumnya setiap pelaku kejahatan mengincar misi kedua setelah melakukan aksinya, yakni melarikan diri.

"Bagaimana mungkin mereka punya peluang yang besar untuk itu kalau ternyata pemilihan TKP-nya ada di situ," terangnya.

Dari 'anehnya' pemilihan lokasi penculikan, Reza lantas menyinggung soal kemungkinan empat orang yang menculik korban berada di bawah pengaruh minuman keras atau narkoba.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved