Pilkada di Jambi
Dukungan PAN Jambi Terpecah, Ketua DPW Bakri: Masih Ada Kader Dekat Kandidat Lain
Hal itu yang membuat dukungan PAN Jambi terpecah, sehingga berdampak pada hasil yang mengecewakan dalam Pilkada di Jambi.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Evaluasi besar-besaran bakal dilakukan PAN Jambi setelah quick count dan real count hasil Pilkada Jambi 2024 keluar.
Ketua DPW PAN Jambi, Bakri, menyampaikan ternyata masih ada kader yang secara emosional lebih dekat dengan kandidat lain.
Hal itu yang membuat dukungan PAN terpecah, sehingga berdampak pada hasil yang mengecewakan dalam Pilkada di Jambi.
Target Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Provinsi Jambi pada Pilkada Serentak 2024 di Jambi, tampaknya tidak tercapai.
Sebelumnya, PAN menargetkan kemenangan pada delapan kabupaten/kota dan satu pemilihan gubernur di Jambi.
Hal itu disampaikan Ketua DPW H Bakri langsung di depan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, saat pembekalan caleg terpilih 13 Juli 2024 lalu.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count dan real count sejumlah pihak, untuk sementara PAN membukukan kemenangan enam dari 11 kabupaten/kota dan 1 Pilgub Jambi.
Enam kemenangan tersebut berasal dari pasangan calon M Fadhil Arief-Bakhtiar di Batanghari, Maulana-Diza di Pilwako Jambi, Anwar Sadat-Katamso di Pilbup Tanjab Barat, M Syukur-Abdul Khafid di Pilbup Merangin, Monadi-Murison di Pilbup Kerinci dan Alfin-Azhar di Pilwako Sungai Penuh.
Sementara pasangan yang tertinggal perolehan suara, yaitu Masnah Busro-Zulkifli
di Pilbup Muaro Jambi, Dedy Putra-Tri Wahyu Hidayat di Pilbup Bungo, Zumi Laza Zulkifli-Muhammad Aris di Pilbup Tanjabtim dan Tontawi Jauhari-A Harris di Pilbup Sarolangun.
Kekalahan di Pilbup Muaro Jambi dan Pilbup Tanjabtim menjadi sorotan utama.
Pasalnya, dua wilayah itu sebelumnya menjadi kekuatan besar PAN di Jambi, dan petahana dijabat kader PAN.
Di Pilkada Muaro Jambi 2024, pasangan Masnah Busro-Zulkifli hanya menempati posisi ketiga, di bawah pasangan Bambang Bayu Suseno-Jun Mahir dan Zuwanda-Sawaluddin.
Masnah Busro yang diusung PAN dan merupakan petahana, kalah dari Bambang Bayu Suseno yang juga kader PAN namun tak diusung partai matahari itu dan diusung partai lain.
Begitu juga di Pilkada Tanjab Timur, Zumi Laza yang merupakan Ketua DPD PAN Tanjab Timur, kalah dari Dillah Hikmah Sari yang juga kader PAN namun tak diusung partai tersebut.
Soal Kader Tak Mendukung
Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H Bakri, menyoroti kekalahan pada dua wilayah tersebut.
Menurutnya, kekalahan itu karena terpecahnya dukungan di internal partai. Beberapa kader PAN, diketahui telah mendukung kandidat lain yang tidak diusung partai.
Baca juga: 4 Berita Populer Jambi, 2 Polisi Polsek Kumpeh Direkomendasikan Dipecat, Pemuda Tewas di Sel
"Untuk Muaro Jambi, DPP sudah memutuskan untuk mendukung dan memenangkan Masnah Busro.
Seharusnya semua kader wajib mematuhinya dan bekerja maksimal untuk kemenangan calon yang diusung," ujarnya.
"Ternyata masih ada kader yang secara emosional lebih dekat dengan kandidat lain.
Hal inilah yang membuat dukungan terpecah, sehingga berdampak pada hasil yang mengecewakan," tambah Bakri.
Anggota DPR RI itu mengatakan sikap kader yang seperti itu tidak hanya melemahkan upaya pemenangan, tetapi juga merusak soliditas partai.
"Kalau kader tidak solid, bagaimana kita bisa memenangkan pilkada?" ucapnya.
Evaluasi Menyeluruh
Berdasarkan hasil pilkada tersebut, H Bakri mengatakan bahwa DPW PAN akan segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terhadap kader yang dianggap tidak loyal.
"Evaluasi ini hal biasa. Kita ingin tahu, apakah kinerja kader di daerah, khususnya anggota dewan, sudah maksimal atau justru tidak membantu sama sekali," tegasnya.
Dia juga mengingatkan kader yang terbukti melanggar aturan partai akan menghadapi konsekuensi serius.
“Kalau ada anggota dewan yang terang-terangan melanggar perintah partai, tentu akan ada sanksi. Ini bukan ancaman, tetapi bentuk pembelajaran agar partai lebih kuat ke depan," kata H Bakri.
Bakri menekankan kekalahan di Muaro Jambi harus menjadi pelajaran penting bagi PAN, baik di tingkat daerah maupun pusat.
"Kita tidak bisa mengabaikan kekalahan ini. Ini menjadi refleksi untuk memperbaiki strategi pemenangan di masa depan," ujarnya.
Sebagai langkah awal, DPW PAN Jambi akan memulai evaluasi dalam waktu dekat. Bakri berharap evaluasi ini bisa mengidentifikasi akar masalah dan mengembalikan soliditas partai.
"Muaro Jambi menjadi contoh bahwa loyalitas dan solidaritas kader sangat menentukan.
Tanpa itu, sulit bagi partai untuk bersaing, apalagi menang," tambahnya.
Meski hasil pilkada sejumlah daerah di Jambi mengecewakan, Bakri optimistis PAN masih memiliki peluang besar untuk bangkit di masa depan.
"Evaluasi ini bukan sekadar mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana kita bisa menjadi lebih baik.
Kader harus bersatu untuk menjaga kepercayaan publik terhadap PAN," pungkasnya.
Sulpani Diganti Tiba-tiba, Akan Tempuh Jalur Hukum
PAN mengajukan proses pergantian antar waktu (PAW) Anggota DPRD Kabupaten Tanjab Timur, Sulpani, seusai Pilkada Serentak 2024 lalu.
Surat pengajuan PAW itu dikeluarkan DPD PAN Tanjabtim pada 29 November lalu, dan ditandatangi ketua Zumi Laza dan sekretaris Ambo Tang.
DPD PAN Tanjabtim mengajukan nama Musabakoh untuk menggantikan Sulpani.
Sulpani mengaku terkejut seusai menerima kabar adanya surat PAW yang ditunjukkan kepadanya.
Dia bingung dengan keputusan DPD PAN Kabupaten Tanjabtim yang tendensius.
Sulpani mempertanyakan titik kesalahannya, sehingga PAN memutuskan mencopotnya sebagai anggota DPRD Tanjabtim.
Padahal, selama dirinya telah mematuhi perintah partai, termasuk soal pilkada.
"Saya bingung dengan surat PAW ini. Di mana salah saya. Selama ini saya patuh terhadap perintah partai," kata Sulpani.
Sulpani mengatakan akan mengkaji surat PAW tersebut, dan akan melakukan upaya hukum terhadap hal itu.
Dia akan segera mengajukan gugatan ke Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Saya akan mengkaji surat ini dan akan menempuh langkah hukum," ucapnya.
Banyak pihak menilai proses PAW Sulpani berkaitan kekalahan calon Bupati Tanjabtim yang diusung PAN, pasangan Zumi Laza dan Muhammad Aris, dari lawannya, pasangan Dillah Hikmah Sari dan Muslimin Tanja.
Pada Pilbup 27 November lalu, Sulpani yang merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) 2 dan kantong suaranya di Kecamatan Rantau Rasau.
Daerah itu merupakan satu-satunya kecamatan yang suaranya memenangkan pasangan Zumi Laza-Muhammad Aris.
\Sedangkan di 10 kecamatan lainnya, tidak ada satu pun Anggota DPRD PAN yang berhasil membawa kemenangan untuk pasangan Laza-Aris.
Di sisi lain, Sulpani juga merupakan peraih suara terbanyak se-Tanjabtim pada Pemilihan Legislatif 2024 lalu. (tribun jambi/danang noprianto)
Baca juga: Kalender 2025, Daftar Hari Besar Islam dari Isra Miraj s/d Maulid Nabi
Baca juga: Besaran Kenaikan UMP Jambi 2025 dan UMK Kabupaten Kota, Update dari Disnakertrans
Sidang Putusan Sengketa Pilkada Bungo di MK Hari Ini, Jadwal dan Link Nonton Sidang |
![]() |
---|
Siang Ini Putusan Pilkada Bungo di MK, Gugatan Dedy-Dayat Ditolak/Diterima? Nasib Jumiwan-Maidani? |
![]() |
---|
Jadwal Putusan Sengketa Pilkada Bungo, Coblosan Ulang atau Jumiwan-Maidani Dilantik |
![]() |
---|
Isi Materi Sidang Pembuktian Gugatan Pilkada Bungo di MK Hari Ini |
![]() |
---|
Gugatan Hasil Pilkada Bungo Berpotensi Dikabulkan MK, 33 Alat Bukti Memperkuat Sidang Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.