Anak Ponpes di Tebo Meninggal
Polres Tebo Periksa Lima Saksi Pasca Tewasnya Santri di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Rimbo Bujang
Satreskrim Polres Tebo memanggil saksi saksi pasca tewasnya santri berinisial AH (13) di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Tebo.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Satreskrim Polres Tebo memanggil saksi saksi pasca tewasnya santri berinisial AH (13) di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang.
Pemeriksaan dilakukan pada Rabu (15/11) di Mapolsek Rimbo Bujang sehari setelah AH meninggal dunia.
Kapolsek Rimbo Bujang AKP Frans Sipayung mengungkapkan ada sebanyak lima saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.
Sebelum pemeriksaan dilakukan, pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Dari lima saksi yang diperiksa, tiga di antaranya merupakan anak dibawah umur yang merupakan santri di ponpes itu.
Kemudian dua orang lainnya yaitu pengasuh ponpes.
"Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan hasil penyelidikan, dan kita juga masih menunggu hasil visum dari RSUD untuk menjadi barang bukti," ujarnya, Kamis (16/11).
Diberitakan sebelumnya, AH diketahui tewas pada Selasa (14/11) sekira pukul 17:30 WIB.
Sejam sebelum itu, Salim Harahap yang merupakan orangnya mengaku masih berkomunikasi melalui sambungan telepon.
Diberitakan sebelumnya, Salim mengatakan pihak keluarga tidak terima atas kejadian ini, mereka ingin agar kasus ini dibuka dengan seterang-terangnya.
"Kami ingin ini diusut tuntas," ujarnya.
Salim juga mengungkapkan ada yang janggal dalam kematian anaknya. Ia mengaku tak ada dikabari oleh pihak ponpes usai kejadian tersebut.
"Tiba-tiba jenazah tiba di Muara Kilis, kami ketemu di simpang. Jenazah sudah dimandikan, dikafani dan kami terima surat keterangan kematian yang disebabkan tersengat listrik," ujarnya.
Salim menambahkan ada sejumlah bekas luka yang didapati di sejumlah tubuh AH.
F santri yang pertama menemukan AH di TKP bercerita, melihat korban dalam posisi telungkup sebelum magrib. Ia sempat membangunkan korban, namun tidak ada respon kemudian dirinya memanggil kawan.
"Langsung diangkat ke kamar dan kami memberitahu pengasuh," ujarnya
Sementara itu, Ahmad Karimuddin, pengurus ponpes Raudhatul Muzawwidin saat ditemui membenarkan ada insiden yang menimpa santri.
Ia menegaskan pihaknya tidak ada menutup-nutupi kasus tersebut.
Ahmad menjelaskan mengapa pihaknya tak menginformasikan langsung kejadian tersebut kepada orangtua korban, dikarenakan tak ingin membuat keluarga mengalami syok.
"Dari lubuk hati kita tidak ada menutupi kasus ini, dari adab kita ingin menyampaikan secara langsung kejadian ini. Tidak ingin terjadi apa-apa dengan keluarga begitu mendengar kejadian ini," kata Ahmad.
Baca juga: Sudah 2 Santri di Ponpes Tebo Jambi Meninggal Karena Tersengat Listrik
Baca juga: Klarifikasi Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Tebo Soal Santri Meninggal: Tidak Ada yang Ditutupi
Baca juga: Polisi Olah TKP Pasca Santri di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Tebo Ditemukan Tewas
Update Kasus Santri di Tebo Meninggal: Penyidik Polda Jambi Periksa Berulang Beberapa Saksi |
![]() |
---|
Kemenag dan Pemerintah Diminta Turun Tangan Ambil Langkah Tegas Soal Kasus Santri di Tebo Jambi |
![]() |
---|
Kecurigaan Hotman Paris Terkait Kematian Santri di Ponpes Tebo: Ada Oknum yang Menyalurkan Listrik |
![]() |
---|
Tim Hotman 911 Minta Tujuh Poin ke Kapolres Tebo untuk Ungkap Kematian Airul Harahap |
![]() |
---|
Tim Kuasa Hukum Hotman 911: Banyak Kejanggalan Kematian Santri di Tebo Jambi, Kenapa Sulit Diungkap? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.