Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Polisi Olah TKP Pasca Santri di Ponpes Raudhatul Muzawwidin Tebo Ditemukan Tewas

Polisi olah TKP pasca tewasnya AH santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

|
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI/Wira Dani Damanik
Polisi olah TKP pasca tewasnya AH santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pasca tewasnya AH santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

AH diketahui tewas pada kemarin, Selasa (14/11) sekira pukul 17:30 WIB.

Polisi lakukan olah TKP dengan membawa teknisi listrik karena tewasnya AH diduga akibat tersengat listrik.

Pantauan Tribun, TKP terletak di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Muzawwidin.

Polisi kemudian meminta keterangan dari santri yang berada di sana, di sisi lain teknisi listrik mengecek kabel yang diduga penyebab tewasnya AH.

Faid, seorang santri di Ponpes Raudhatul Muzawwidin merupakan orang pertama yang menemukan AH di TKP.

Ia bercerita, melihat korban dalam posisi telungkup sebelum magrib pada kemarin.

Farid sempat membangunkan korban, namun tidak ada respon kemudian dirinya memanggil kawan.

"Langsung diangkat ke kamar dan kami memberitahu pengasuh," ujarnya kepada Tribun.

Diberitakan sebelumnya, Salim Harahap, selaku orangtua AH mengaku tak terima atas tewasnya anaknya.

Ia keberatan karena pihak ponpes tak ada memberikan informasi terkait anaknya yang meninggal dunia.

"Tiba-tiba jenazah tiba di Muara Kilis, kami ketemu di simpang. Jenazah sudah dimandikan, dikafani dan kami terima surat keterangan kematian yang disebabkan tersengat listrik," ujarnya.

Ia mengungkapkan kejanggalan, di tubuh anaknya terdapat sejumlah bekas luka yang berada di bagian bibir, siku tangan dan kaki.

Saat jenazah tiba di Muara Kilis, orangtua korban membawa jenazah ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo untuk dilakukan visum.

"Kami tidak terima, karena selama ini tidak ada penyakit anak saya. Terakhir ketemu Jumat kemarin, dan komunikasi lewat telpon baru kemarin sore," pungkasnya.

Baca juga: Orangtua Murid Ponpes di Tebo Jambi yang Meninggal, Ngaku Tak Dikabari Pihak Pondok

Baca juga: Suasana Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Tebo Jambi Pasca Satu Santrinya Ditemukan Tewas

Baca juga: BREAKING NEWS Satu Anak Pondok Pesantren di Tebo Meninggal Dunia, Orangtua Ungkap Kejanggalan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved