Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Klarifikasi Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Tebo Soal Santri Meninggal: Tidak Ada yang Ditutupi

Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin memberi penjelasan terkait meninggalnya satu santri berinisial AH (13) pada Selasa (14/11).

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Ponpes Raudhatul Muzawwidin di Rimbo Bujang, Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang Kabupaten Tebo memberi penjelasan terkait meninggalnya satu santri berinisial AH (13) pada Selasa (14/11).

Ahmad Karimuddin, pengurus ponpes Raudhatul Muzawwidin saat ditemui membenarkan ada insiden yang menimpa santri.

Ia menegaskan pihaknya tidak ada menutup-nutupi kasus tersebut.

Ahmad menjelaskan mengapa pihaknya tak menginformasikan langsung kejadian tersebut kepada orangtua korban, dikarenakan tak ingin membuat keluarga mengalami syok.

"Dari lubuk hati kita tidak ada menutupi kasus ini, dari adab kita ingin menyampaikan secara langsung kejadian ini. Tidak ingin terjadi apa-apa dengan keluarga begitu mendengar kejadian ini," kata Ahmad, Rabu (15/11).

Ia menjelaskan pihaknya langsung melakukan pendampingan korban untuk diantar ke rumah duka hingga selesai dimakamkan.

Ahmad menceritakan pihaknya melakukan komunikasi intens dengan keluarga korban saat berada di rumah duka.

Ia mengaku disaat berkomunikasi dengan orangtua korban, pihaknya keluarga belum dapat menerima kejadian tersebut.

"Kita mengerti situasi keluarga yang masih berduka dan kita memaklumi. Tapi alhamdulillah, kita sudah jalin komunikasi dengan baik dan menjelaskan peristiwa itu," ujarnya.

Ahmad sendiri mengaku kejadian tersebut juga menjadi duka bagi pihak ponpes, karena semua santri telah dianggap menjadi anak sendiri.

Pihaknya juga tidak menginginkan peristiwa itu terjadi.

"Kita juga berduka, tidak menginginkan ini terjadi, apalagi mereka yang melahirkan. Sehingga kita memaklumi suasana saat ini yang masih berduka," ujarnya.

Pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin pun menginginkan agar kejadian ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Mereka pun akan kembali mendatangi rumah duka untuk melakukan komunikasi lebih lanjut.

"Kita tentu ingin mediasi, tidak satupun di antara kita yang ingin ini terjadi," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved