Poliandri Berujung Pembunuhan
7 Fakta Kasus Poliandri Berujung Pembunuhan Suami Kedua Oleh Suami Ketiga di Sulawesi Selatan
Berikut tujuh fakta kasus poliandri berujung pembunuhan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Suami kedua Suriani dibunuh suami ketiga.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"loka keloi (mauka bunuh)," kata SN kepada Suriani.
Kemudian, Pelaku meminta ijin kepada Suriani untuk keluar dengan alasan buang air besar.
"Suriani pun curiga, kemungkinan terduga pelaku mendatangi rumah korban dan menemukan korban dalam keadaan tertidur lalu melakukan pembunuhan dengan menggunakan parang," jelasnya.
Olehnya itu, terduga pelaku belum kembali ke rumahnya sejak ijin buang air besar.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tusuk di bagian dada.
"Iya betul banyak luka yang dialami korban, tusukan di bagian dada kanan, tangan kanan hampir putus, dan ibu kaki kanannya putus," jelas Iptu Deki.
Tribun timur masih berusaha menghubungi Polres Bone untuk dimintai keterangan lebih lanjut
Kronologi
Berikut kronologi kasus poliandri berujung pembunuhan di Bone, Sulawesi Selatan.
Dalam kasus tersebut suami kedua tewas usai ditikam suami ketiga.
Peristiwa tersebut terjadi lantaran suami ketiga tidak terima atau sakit hati dengan ucapan suami kedua.
Sebagaimana diketahui bahwa suami kedua dari Suriani itu berprofesi sebagai sopir.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (21/8/2023) kemarin sekitar pukul 04.10 WITA.
Baca juga: Kronologi Kasus Poliandri Berujung Pembunuhan di Bone: Suami ke-3 Sakit Hati dengan Suami ke-2
Lelaki berinisial AS (31) itu merupakan warga Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Peristiwa berdarah itu tersebut terjadi di Dusun Bekku 5, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Terduga pelaku SN (35) berprofesi sebagai Petani dan merupakan suami ketiga dari Suriani.
Diketahui, korban dan pelaku merupakan suami dari Suriani (22).
Korban AS adalah suami kedua sementara pelaku SN suami ketiga.
Kepala Satuan Resere Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bone, Iptu Deki menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Dia menyebutkan bahwa awalnya, AS menelepon Suriani dengan maksud untuk mengajak anaknya (SY) ke Bulukumba.
"SY adalah anak dari AS yang tinggal bersama Suriani dan suami ketiganya, dalam hal ini pelaku (SN)," ucap Iptu Deki kepada Tribun-Timur.com, Senin (21/8/23).
Namun, disaat yang bersamaan pelaku SN mendengar percakapan dari keduanya.
Alhasil, terduga pelaku emosi lantaran ada kata yang menyinggung perasaannya.
"Setelah korban dan Suriani menelepon, terduga pelaku mengucapkan kata dalam bahasa bugis kepada istrinya karena merasa disinggung," tuturnya.
"Loka keloi (mauka bunuh)," kata SN kepada Suriani.
Kemudian, pelaku meminta ijin kepada Suriani untuk keluar dengan alasan buang air besar.
"Suriani pun curiga, kemungkinan terduga pelaku mendatangi rumah korban dan menemukan korban dalam keadaan tertidur lalu melakukan pembunuhan dengan menggunakan parang," jelasnya.
Olehnya itu, terduga pelaku belum kembali ke rumahnya sejak ijin buang air besar.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tusuk di bagian dada.
"Iya betul banyak luka yang dialami korban, tusukan di bagian dada kanan, tangan kanan hampir putus, dan ibu kaki kanannya putus," jelas Iptu Deki.
Tribun timur masih berusaha menghubungi Polres Bone untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, tragedi poliandri berujung pembunuhan terjadi di Bone, Sulawesi Selatan.
Dalam kasus tersebut, suami ketiga nekat membunuh suami kedua dari Suriani (22).
Suami kedua tewas usai ditikam oleh suami kedua.
Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Dusun 5 Bekku, Desa Pacing Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone pada, Senin (21/8/2023).
Adapun perisitiwa naas yang dialami suami kedua itu berlangsung dini hari tepatnya Pukul 04.10 Wita.
Untuk diketahui bahwa identitas korban diketahui bernama Abrar Sulfiandi (31).
Sementara terduga pelaku yang merupakan suami ketiga berinisial SN (35).
Pelaku diketahui saat ini berkerja sebagai petani dan tinggal bersama Suriani.
Sementara korban juga bertempat tingga di Dusun Bekku Desa Paccing namun tak serumah dengan Suriani.
Abrar diketahui berprofesi sebagai supir.
Adapun luka yang dialami Korban yakni:
- Luka terbuka pada pipi kanan
- Luka terbuka tangan kanan hampir putus
- Luja tusuk pada dada kanan
- Lika terbuka tangan kiri
- Ibu kaki kanan putus.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Hakim Sebut Kejahatan Letby sebagai Kampanye Pembunuhan Anak yang Kejam
Baca juga: Akibat Kebakaran, 4 Ruko Bagian Atas di Jelutung Kota Jambi Tak Terselamatkan
Baca juga: DPRD Jambi Minta Perangkat Daerah Bertanggung Hawab Terhadap PAD Jambi
Baca juga: Wajah Syahnaz Dulu dan Sekarang Disorot, Billy Syahputra: Cantik, Kebantu Perawatan
Artikel ini diolah dari Tribun-Timur.com
Suami Ketiga di Kasus Poliandri Berujung Pembunuhan Masih Diburu Polisi: Sakit Hati Berakhir Tikaman |
![]() |
---|
Viral Poliandri Wanita 22 Tahun Berujung Maut di Bone, Suami Kedua Tewas Ditangan Suami Ketiga |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Poliandri Berujung Pembunuhan di Bone: Suami ke-3 Sakit Hati dengan Suami ke-2 |
![]() |
---|
Poliandri Berujung Pembunuhan Terjadi di Sulawesi Selatan, Suami ke-3 Bunuh Suami ke-2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.