Orang Rimba

Orang Rimba Mengungsi Pasca Bentrok dengan PT Primatama Kreasimas, Ini Rekomendasi KKI Warsi

Konflik pecah antara Orang Rimba dan perusahaan sawit PT Primatama Kreasimas, anak perusahaan Sinar Mas Agro Resources and Technology

Editor: Suang Sitanggang
Tribunjambi/Rifani
Forkompinda Sarolangun melakukan rapat koordinasi setelah terjadi gesekkan antara perusahaan dengan SAD atau Orang Rimba, Senin (1/11/2021). 

Merasa ingin buang kecil Beconteng berhenti dan kencing di balik pohon sawit. Naas, Beconteng didatangi security dan dituduh mencuri brondol sawit. Pembelaan diri Beconteng tidak didengar security yang malah melepaskan tendangan dengan sepatu lars ke kepala Beconteng.

Senjata kecepek yang ada di punggung Beconteng direbut security dan dijadikan bahan untuk memukul tubuh Beconteng. Kuatnya hantaman yang diterimanya menyebabkan Beconteng pingsan di tempat kejadian. Sedangkan dua kawannya yang lain, berlari ketakutan ketika melihat Beconteng dipukuli.

Barulah setelah security pergi meninggalkan Beconteng yang tidak berdaya, dua orang kawannya datang membawa Beconteng dari lokasi kejadian.

Kejadian yang terus berulang ini menandakan penyelesaian konflik yang dilakukan sebelumnya tidak menyentuh akar persoalan. Orang Rimba yang ada di kebun sawit, merupakan kelompok masyarakat yang paling marginal.

Mereka telah kehilangan sumber penghidupannya seiring dengan berubahnya hutan mereka menjadi perkebunan sawit. Akibatnya Orang Rimba terlunta-lunta dan kemudian mengambil buah sawit yang jatuh dari pohon dan oleh perusahaan di cap sebagai pelaku kriminal.

“Sesat berpikir tentang Orang Rimba harus diakhiri perusahaan. Mereka adalah bagian warga negara, yang hanya belum beruntung karena hutan mereka diubah jadi kebun sawit tanpa persetujuan mereka,”kata Robert.

Untuk itu, Warsi menghimbau kepada perusahaan untuk memandang Orang Rimba sebagai bagian dari warga negara. Mereka juga memiliki hak hidup dan berpenghidupan di tanah leluhurnya, apapun kondisi tanah leluhurnya saat ini.

“Jika sudah kadi kebun sawit perusahaan, maka perusahaan harus mengakui itu dan mengakomodir mereka dengan memberikan sumber penghidupan di kebun sawit itu. Akui mereka dan lindungi sumber penghidupan yang juga masa depan mereka. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) induk PKM yang sudah mengantongi sertifikat RSPO, harusnya bisa melihat keberadaan Orang Rimba, Suku Asli yang ada di lokasi dengan lebih baik dan memberikan pengakuan dan penghargaan pada komunitas ini," tuturnya. (*)

Baca juga: SAD Menyingkir dari Desa-desa, Forkompinda Sarolangun Minta Semua Kembali, Jamin Tak Ada Gesekan

Baca juga: Pascakonflik, Pemkab Sarolangun Berencana Hidupkan Lagi Kawasan Terpadu SAD

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved