Orang Rimba
Orang Rimba Mengungsi Pasca Bentrok dengan PT Primatama Kreasimas, Ini Rekomendasi KKI Warsi
Konflik pecah antara Orang Rimba dan perusahaan sawit PT Primatama Kreasimas, anak perusahaan Sinar Mas Agro Resources and Technology
Dari penelusuran Warsi ke kelompok-kelompok ini, ditemukan kondisi mereka yang mengungsi tidak dalam kondisi yang baik.
Meladang, yang lari jauh dari pemukiman awalnya, saat ini sedang sakit demam dan batuk.
Anggota kelompok Meladang juga terpencar berjauhan. Pun demikian dengan Kelompok Melayau Tuha yang juga kondisinya masih dalam situasi ketakutan dan belum mau untuk kembali ke pemukiman Madani di Lubuk Jering.
Kondisi serupa juga dialami oleh kelompok lain, Kondisi kelompok lain juga tidak lebih baik. Sebagian besar terutama perempuan dan anak-anak berada dalam kondisi trauma berat dan ketakutan.
Pendekatan Adat dan Persuasif
Dari diskusi yang dilakukan dengan kelompok-kelompok yang sedang mengungsi ini, pada intinya mereka bersedia untuk diskusi dan musyawarah dengan para pihak dengan catatan didampingi Warsi dan dijaminkan keamanannya.
Dengan sudah adanya kesediaan kelompok-kelompok ini untuk berdiskusi dan bertemu dengan para pihak.
“Warsi mendorong aparat keamanan untuk menempuh penyelesaian persoalan ini pendekatan adat ke Orang Rimba secara persuasif dan penyelesaian yang memberikan rasa adil untuk semua pihak,” kata Robert dalam rilis yang diterima Tribun.
Dalam penyelesaian konflik ini, Warsi berharap para pihak, utamanya pihak keamanan dan juga pemerintah juga melakukan pendekatan yang sama ke perusahaan.
“Kalau kita lihat kronologisnya, bentrok hari Jumat kemarin bukanlah kejadian tunggal, tetapi akumulasi atas kejadian sebelumnya dimana Orang Rimba mendapatkan perlakuan buruk dari tenaga security perusahaan,” kata Robert.
Pada Jumat 29 Oktober telah terjadi bentrok antara Orang Rimba dan security perusahaan PKM.
Saat itu sore sekitar pukul 16.00 perempuan rimba yang sedang mengambil brondol sawit di perusahaan PT PKM, didatangi tiga security perusahaan.
Para security merampas buah sawit yang sudah dikumpulkan. Melihat itu para perempuan berteriak-teriak, datanglah Besayung, maksudnya ingin melindungi para perempuan.
Apa daya, Besayung malah jadi korban kekerasan satpam. Saat Besayung terdesak dia sempat mengangkat kecepek, namun sebelum sempat dia membidik kearah lawan, pihak security sudah lebih dahulu mengarahkan senjata ke Besayung.
Melihat kondisi itu, para perempuan semakin heboh berteriak dan datanglah Orang Rimba lain yang sambil berlari dan melepaskan tembakan dari senjata kecepek.