Tiga Satpam Tewas Ditembak di Sarolangun

SAD Menyingkir dari Desa-desa, Forkompinda Sarolangun Minta Semua Kembali, Jamin Tak Ada Gesekan

Berita Sarolangun-Forkompinda Sarolangun mengelar rapat koordinasi membahas permasalahan Suku Anak Dalam yang berselisih paham..

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
RIFANI HALIM/TRIBUNJAMBI.COM
Forkompinda Sarolangun mengelar rapat koordinasi membahas permasalahan Suku Anak Dalam 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Forkompinda Sarolangun mengelar rapat koordinasi membahas permasalahan Suku Anak Dalam yang berselisih paham dengan masyarakat desa Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.

Perselisihan tersebut, awalnya bermula saat satpam perusahaan sawit PT JAW melarang Suku Anak Dalam mengambil buah sawit milik perusahaan, hingga mengakibatkan tiga satpam ditembak menggunakan kecepek oleh oknum Suku Anak Dalam yang kini kabur ke dalam hutan.

Masyarakat beberapa desa di Kecamatan Air Hitam marah karena perlakuan Suku Anak Dalam yang semena-mena menembak satpam perusahaan.

Kemarahan pecah hingga membakar lima unit sepeda motor milik Suku Anak Dalam.

Suku Anak Dalam ramai-ramai meninggalkan pemukiman dan desa-desa, pergi ke dalam Rimba untuk mengindari amukan dan amarah, dari pihak warga dan keluarga korban tembakan Suku Anak Dalam.

Hingga saat ini pengakuan dari beberapa kades di Kecamatan Air Hitam, masyarakat Suku Anak Dalam terpantau sepi di desa-desa.

Demi menyelesaikan permasalahan tersebut, rapat koordinasi digelar mengundang semua elemen yang bersentuhan dengan masyarakat desa maupun masyarakat Suku Anak Dalam.

Beberapa kades dalam rapat tersebut menyampaikan keluh kesah yang kerap terjadi di desa.

Dia bahkan sudah sering kali melakukan mediasi antara masyarakat dalam (SAD) dan masyarakat Terang ( warga desa).

Menurut para kades yang hadir di rapat koordinasi di ruang pola Polres Sarolangun mengaku, momentum ini adalah waktu yang tepat agar seluruh permasalahan-permasalahan antara warga desa dan SAD dapat terselesaikan, baik secara hukum dan secara adat istiadat.

Tiga kades juga sepakat menjamin keamanan Suku Anak Dalam yang kembali ke desa, masyarakat desa tidak akan lagi melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.

Selain itu juga, aparat kepolisian dan TNI masih berjaga di Kecamatan Air Hitam untuk menjaga ketertiban masyarakat.

Bupati Sarolangun Cek Endra, menjelaskan hasil dari rapat koordinasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat Temenggung, Jenang, tokoh adat, pemerintah,TNI POLRI, pendamping Suku Anak Dalam dan Suku Anak Dalam sepakat.

"Sepekat dan berkesimpulan bahwa pihak yang menembak kita minta untuk menyerahkan diri. Melalui desa para Tememgung dalam waktu dekat, kita akan monitor terus dan bagi masyarakat yang tidak melakukan kesalahan untuk kembali ke kampung jangan lari semua," ungkap Cek Endra, Senin (1/11/2021).

Dia mengharapkan, agar pihak yang melakukan penembakan tersebut dalam waktu dekat dapat menyerahkan diri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved