G30S PKI
Bukan Otak Utama G30S PKI, DN Aidit Tak Ada Apa-apanya, Sosok Ini Dalang Dibalik Tragedi Kelam Itu
Meski kisah G30S PKI sudah terjadi 55 tahun silam di masa lalu, namun masih menjadi luka mengerikan bagi warga Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM- Besok, 30 September 2020 bakal diperingati kejadian kelam di masa lampau yang dikenal dengan nama G30S PKI.
Peristiwa kelam G30S PKI tak pernah lepas dari peran ingatan masyarakat Indonesia hingga kini.
Meski kisah G30S PKI sudah terjadi 55 tahun silam di masa lalu, namun masih menjadi luka mengerikan bagi warga Indonesia.
Berbicara sosok Ketua Umum Partai Komunis Indonesia (PKI), Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih akrab disebut DN Aidit.
Sosoknya menjadi tokoh utama dalam kegiatan-kegiatan PKI.
• Ini Dua Tokoh Kunci Dibalik Dihentikannya Penayangan Film G30S PKI
• Pro dan Kontra Film Penumpasan Penghianatan G30S/PKI - DN Aidit Merokok hingga Film Horor Paripurna
• Antara G30S PKI & Operasi Rahasia CIA, Penggulingan Soekarno dan Telegram Marshall Green
Bahkan di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia.
Asal muasal adanya PKI di Tanah Air berasal dari seorang sosialis asal Belanda, Henk Sneevliet.
Henk mendirikan partai bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang merupakan embrio PKI.
Setelah Indonesia merdeka ISDV berganti nama menjadi PKI yang lambat laun semakin membesar dengan ratusan ribu pendukung
• Safrial Tak Pernah Tampil ke Publik, Dewan Pertanyakan Tugas Ketua Satgas Covid 19 Tanjabbar
• Dinsos Masih Lakukan Koordinasi Terkait Kelanjutan Bantuan Covid-19 di Jambi
• Siapa Bilang Makan di Hotel Itu Harus Mahal? Buktikan di Odua Weston Jambi Lewat Happy Break
dan dinobatkan sebagai partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan China tentunya.
Banyaknya massa PKI disebabkan rakyat Indonesia (saat itu) menilai ideologi komunis cocok dengan keadaan mereka.
Tentu tokoh partai Palu Arit Indonesia yang paling dikenal ialah Dipa Nusantara Aidit/DN Aidit.
Memang sih, DN Aidit dianggap yang paling bertanggungjawab atas peristiwa berdarah G30S PKI
dan tabu jika ia mengaku tak tahu menahu mengenai peristiwa tersebut.

• Daftar Artis Jepang Bunuh Diri, Terbaru Yuko Takeuchi Bikin Gempar, Ada yang Berdarah Indonesia
• ART Ayu Ting Ting Buka-bukaan Soal Isu Majikannya Positif Covid-19, Gegara Jarang Tampak di TV
Namun siapa sangka jika Aidit bakal menjadi 'anak bawang' jika bertemu dengan dua pentolan PKI ini.
Tersebutlah Muso Manowar atau Munawar Muso alias Musso dan Alimin bin Prawirodirdjo.
25 Desember 1925, para pemimpin PKI mengadakan pertemuan kilat di daerah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.
Dalam pertemuan itu mereka membahas aksi berupa pemogokan hingga angkat senjata
yang bakal dilakukan oleh kaum tani serta buruh.
Tujuannya ialah melancarkan aksi pemberontakan di seluruh nusantara kepada pendudukan Belanda.
Rencana itu lantas harus disampaikan kepada wakil Komunis Internasional (Komintern) yang berada di Singapura.
PKI lantas mengirim Alimin dan Musso ke Singapura.
Komintern di Singapura menindaklanjuti rencana pemberontakan tersebut dengan memberangkatkan keduanya ke Moskow, Uni Soviet.
Rupanya Musso dan Alimin langsung dihadapkan kepada pemimpin besar Komunis, yakni Stalin ketika di Moskow.
Musso dan Alimin
Mereka berdua menerima mandat dari Stalin agar rencana pemberontakan dibatalkan dulu saja serta mengubah cara kerja PKI menjadi bawah tanah dengan menyebarkan propaganda kepada Belanda.
Tapi Musso nekat, sekembalinya ke tanah air ia melancarkan pemberontakan kepada Belanda di Batavia dan Sumatera Barat.
Karena persiapan kurang matang, pemberontakan tersebut langsung ditumpas dan Belanda melarang adanya PKI lagi di Nusantara.
Musso dan Alimin ditangkap Belanda dan dipenjara.

Musso dan Alimin
• Baharuddin Yakin Harga Karet di Jambi Naik Jika Fachrori-Syafril Terpilih di Pilgub Jambi 2020
• Nikita Mirzani Tak Malu-malu Buka Kisah Hubungan Intimnya, Sebut Pernah Bercinta Sama Seorang Atlet
Setelah keluar penjara Musso pergi ke Moskow tahun 1935
walaupun sempat kembali ke tanah air tapi diusir dan balik lagi ke Uni Soviet tahun 1936.
Hingga tanggal 11 Agustus 1948 Musso kembali ke Indonesia lewat Yogyakarta.
Dasar bebal memang, Musso kembali ke tanah air untuk melakukan pemberontakan lagi
dengan para militan PKI di Madiun pada 18 September 1948.
Sontak saja aksinya yang menginginkan terbentuknya Republik Soviet Indonesia
dari pemberontakan PKI Madiun langsung mendapat respon keras dari militer.

Divisi Siliwangi TNI tanpa menunggu waktu lama segera memberangus pemberontakan tersebut.
Nasib Musso pun tak jauh-jauh dari apes setelah pemberontakan keduanya gagal.
Ia dikepung oleh satu peleton tentara Siliwangi di Pacitan hingga ajal menjemputnya setelah dihadiahi timah panas oleh TNI
saat Musso bersembunyi di kamar mandi pemandian umum.
Usai tewas ditembak mayat Musso dibawa ke RS Ponorogo untuk diawetkan hingga akhirnya dibakar secara diam-diam.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Baru Terbongkar! Ternyata Inilah Sosok Dalang PKI di Indonesia, DN Aidit Bukanlah Apa-Apa
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul DN Aidit Bukanlah Apa-Apa, Ternyata Inilah Sosok Dalang PKI di Indonesia, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/27/dn-aidit-bukanlah-apa-apa-ternyata-inilah-sosok-dalang-pki-di-indonesia?page=all