Safrial Tak Pernah Tampil ke Publik, Dewan Pertanyakan Tugas Ketua Satgas Covid 19 Tanjabbar

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Safrial terlihat jarang tampil untuk menjelasakan soal penangganan Pandemi Covid-19. Termasuk dalam rapat-rapat gugus tugas baik secara Internal Satgas Covid-19 maupun rapat bersama DPRD.

Kehadiran Bupati sendiri baik memberikan statmen di muka umum atau turut hadir dalam rapat soal penangganan Covid-19 di nilai sangat penting. Terlebih lagi Safrial hingga saat ini merupakan Ketua Satgas Covid-19 .

Hal inilah yang di ungkapkan oleh Sjafril Simamora, Wakil Ketua DPRD Tanjabbar. Ungkapan ini disampaikannya dalam rapat Satgas Covid-19 Tanjabbar bersama dengan anggota DPRD Kabupaten Tanjabbar, Selasa (29/9) di Ruang Rapat Paripurna

Ia menyoalkan Safrial yang tidak pernah tampil di muka umum untuk menjelaskan persoalan penangganan Covid-19 di Kabupaten Tanjabbar. Selama ini dari segi pemerintahan katanya hanya Sekretaris Daerah, Agus Sanusi yang tampil. Sementara Safrial tampil tidak pernah dalam konteks pembicaraan soal penangganan Covid-19.

• Syarif Fasha Batal Nyalon, Tim Pemenangan Ganti Dukung Cek Endra- Ratu Munawaroh di Pilkada Jambi

• UPDATE Kasus Corona di Indonesia, Hari Ini Lebih 4.000 Penambahan Baru, Togal 210.437 Orang

• VIDEO Wawancarai Kursi Kosong Menkes Terawan, Najwa Shihab: Mengapa Menghilang? Siap Mundur Pak?

"Hari ini kita rapat terkait upaya kedepan penangganan Covid, yang hadir Sekda, Kapolres, Dandim. Kemana Bupati? Beliau adalah Ketua Satgas Covid, saya berharap ketika ada Kapolres, Dandim, Bupati atau Ketua ini hadir,"katanya

Tampilnya Safrial di muka umum kata Simamora tentu berpengaruh besar. Selain dirinya sebagai Ketua Satgas, jabatan Bupati masih di pegang oleh dirinya. Ia berharap, upaya penangganan yang dilakukan oleh Satgas Covid bisa tersampaikan di muka umum.

"Masyarakat harus tau bagaimana perkembangan situasi di Tanjabbar. Bagaimana soal penangganan, apa yang perlu di lakukan masyarakat, himbauan-himbauan apalagi Perda sudah ada. Ketua Satgas ini yang perlu muncul menyampaikan langsung di muka umum,"tegasnya.

"Kecuali kalo memang beliau bukan Ketua Satgas Covid saya tidak persoalkan. Tapi ini sampai sekarang saya tau nya beliau adalah Ketua Satgas Covid," tambahnya.

Permintaan untuk Safrial hadir di depan publik ini semakin diminta, terlebih lagi angka kasus Covid-19 di Tanjabbar semakin bertambah. Kata Simamora, ini perlu dilakukan langkah-langkah konkrit sehingga masyarakat Tanjabbar merasa aman.

"Penambahan kasus ini yang perlu kita cegah, dan kita perlu pembahasan, sehingga kita bisa ambil langkah cepat untuk memutus mata rantai,"pungkasnya.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Tanjabbar sendiri memang menunjukkan angka tren yang meningkat. Hingga Senin (28/9) terdata ada 55 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tanjabbar. Angka ini tidak tersebar pada 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjabbar melainkan hanya satu Kecamatan.

Kecamatan Tungkal Ilir mendominasi sebagaian besar asal wilayah pasien positif Covid-19. Dengan jumlah yang mendominasi tersebut, diketahui bahwa Kecamatan Tungkal Ilir masuk dalam Zona merah Kabupaten Tanjabbar.

• Baharuddin Yakin Harga Karet di Jambi Naik Jika Fachrori-Syafril Terpilih di Pilgub Jambi 2020

• Ternyata Al Haris Pandai Berseloko Adat, Terbukti Saat Didaulat Sebagai Penyampai Nasehat

Tungkal ilir diketahui sebagai wilayah roda pemerintahan termasuk dengan mobilitas perekonomian dengan cakupan wilayah terbilang sedikit.

Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusas Statistik tahun 2016 setidaknya ada sekitar 72.173 orang yang tinggal di Kecamatan Tungkal Ilir. Persebaran Penduduk di Kecamatan. Tungkal Ilir tercatat 724 jiwa per Km2, sedangkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga tercatat sebesar 4 jiwa.